Sebelumnya, Obama tidak langsung mengumumkan dukungannya kepada Harris ketika Presiden Joe Biden menyatakan mundur dari pencalonannya sebagai capres AS pada 21 Juli 2024 kemarin.
Menurut sumber internal Partai Demokrat, Obama percaya bahwa penting bagi partainya untuk memiliki proses yang sah ketika para delegasi akan memilih capres yang baru.
Adapun penasihat Obama menuturkan bahwa eks Presiden AS itu mengambil pendekatan yang sama seperti saat pemilihan capres Partai Demokrat pada edisi tahun 2020 silam.
Dia menuturkan Obama bakal mengamati dengan cermat yang bertujuan untuk menyatukan partai ketika capres terpilih.
Di sisi lain, dikutip dari ABC News, Obama sempat mendukung pencalonan kembali Biden dalam Pilpres 2024 dengan melakukan penggalangan dana dan berhasil mengumpulkan jutaan dolar.
Selain itu, dukungan Obama kepada Biden juga ditunjukan lewat partisipasi dalam diskusi yang dimoderatori oleh Biden serta mengirimkan pesan agar para pendukungnya turut menyumbang sebagai bagian dari upaya penggalangan dana.
Baca juga: Iklan Kampanye Perdana Kamala Harris Jadi Capres AS Rilis, Isinya Ejek Donald Trump
Lebih lanjut, Harris sebenarnya belum menjadi capres definitif yang akan bertanding melawan capres dari Partai Republik, Donald Trump.
Menurut sumber dari Partai Demokrat, pemungutan suara untuk mencalonkan Harris baru resmi dimulai pada 1 Agustus 2024 mendatang.
Lalu, pemungutan lewat platform partai bakal digelar selama Konvensi Partai Demokrat pada 19-22 Agustus 2024 di Chicago.
Sementara, meski sudah digadang menjadi capres, Harris hingga saat ini belum menentukan wakilnya.
Menurut penasihat Harris, calon wakil bakal diumumkan pada 7 Agustus 2024 mendatang.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres Amerika Serikat