Meskipun dugaan rencana yang melibatkan remaja ini tampaknya tidak melibatkan ISIS-K secara khusus, penyebaran afiliasi ISIS yang lebih baru menghadirkan tantangan baru dan simultan bagi badan intelijen Barat.
Rekrutan ISIS-K sebagian besar bukan berasal dari negara-negara berbahasa Arab, tetapi dari Asia Tengah, dan termasuk warga Tajikistan yang berbahasa Rusia.
Berbatasan dengan Afganistan, tempat ISIS-K pertama kali muncul, Tajikistan telah lama berjuang melawan kemiskinan, penindasan politik yang intens oleh pemerintahnya, yang didukung oleh Moskow, dan spektrum Islamisme yang luas dari seluruh wilayah yang sangat religius tersebut.
Para analis mengatakan minoritas Tajik di Afganistan juga kurang terwakili oleh pemerintah Taliban Pashto, yang menambah kemarahan atas diskriminasi yang dirasakan oleh orang Tajik di seluruh bekas Uni Soviet.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
<