Olimpiade Musim Panas di Paris, yang dimulai pada hari Jumat (16/7/2024), secara khusus dibayangi oleh ancaman ISIS-K.
Kelompok tersebut, telah membangun kehadiran yang luar biasa di Turki selama tiga tahun terakhir, menurut dokumen pengadilan dan analis.
Pada tahun 2023 saja, 426 tersangka ISIS-K ditahan dalam 122 operasi, menurut badan intelijen MIT Turki.
Jubir TikTok angkat suara
Seorang juru bicara TikTok angkat bicara mengenai kasus ini.
“Kami menentang keras ekstremisme kekerasan dan menghapus 98 persen konten yang melanggar aturan kami tentang promosi terorisme sebelum dilaporkan kepada kami.”
Berbagai kasus
Dari 27 rencana atau serangan yang diperiksa Neumann, dua di antaranya secara mencolok melibatkan remaja yang menargetkan Olimpiade musim panas ini.
Pada akhir Mei, jaksa penuntut Prancis mendakwa seorang pria berusia 18 tahun asal Chechen atas "hubungan kriminal teroris," yaitu menargetkan penonton di kota Saint-Étienne selama Olimpiade, menurut pernyataan dari Lise Jaulin, juru bicara jaksa penuntut antiteror Prancis.
Sekitar dua minggu sebelumnya, dua pria, berusia 15 dan 18 tahun, ditangkap di timur laut dan selatan Prancis karena merencanakan serangan teror, targetnya tidak jelas, kata pernyataan itu.
Pada bulan April, tambahnya, seorang remaja berusia 16 tahun dari departemen Haute-Savoie di tenggara Prancis ditangkap karena diduga meneliti cara membuat sabuk peledak dan mati sebagai martir ISIS, mungkin menargetkan Olimpiade, menurut pernyataan itu.
Polisi Jerman juga telah mempublikasikan dua insiden yang diduga melibatkan empat remaja.
Para pejabat di Dusseldorf mengatakan pada bulan April bahwa mereka telah menangkap tiga remaja, seorang anak laki-laki dan perempuan berusia 15 tahun, dan seorang gadis berusia 16 tahun, yang dituduh merencanakan serangan teror.
Dugaan lain mengenai rencana penyerangan dengan pisau di sinagoge Heidelberg, yang diganggu pada bulan Mei, melibatkan seorang pria berusia 18 tahun, menurut pernyataan jaksa penuntut Jerman.
Polisi Swiss pada bulan Maret menangkap seorang anak laki-laki Swiss berusia 15 tahun dan seorang anak laki-laki Italia berusia 16 tahun karena mendukung ISIS dan merencanakan serangan bom, menurut pernyataan polisi.
Dan pada bulan Mei, seorang gadis berusia 14 tahun dari Montenegro ditangkap karena merencanakan serangan di Austria, yang diduga terinspirasi oleh ISIS, dengan pisau dan kapak yang sudah dibeli.
Baca juga: Hadiri Pembukaan Olimpiade Paris 2024, Menhan Beri Dukungan kepada Kontingen Indonesia