Israel Bom Sekolah Khadija di Deir Al-Balah, 30 Orang Tewas, Lebih 100 Luka-luka
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Palestina, Sabtu (27/7/2024) melaporkan, serangan udara tentara pendudukan Israel (IDF) menargetkan sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Deir Al-Balah, Gaza tengah, yang mengakibatkan sedikitnya 30 orang tewas.
Kementerian tersebut menambahkan kalau lebih dari 100 orang terluka, dengan banyak yang dalam kondisi kritis.
Baca juga: Buah Simalakama Israel, Perlawanan Tepi Barat Berkobar Saat Petempur Gaza Masih Menyala
Militer Israel mengklaim, angkatan udaranya menargetkan kompleks komando dan kendali Hamas yang tersembunyi di dalam kompleks Sekolah Khadija di Gaza tengah.
Namun, pemimpin Hamas Osama Hamdan dengan keras membantah klaim ini, menuduh Pendudukan Israel melakukan kebohongan dan rekayasa.
Ia menggambarkan serangan terhadap Sekolah Khadija sebagai bagian dari genosida yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh Israel.
Hamdan menyatakan, "Kami telah menyetujui proposal serius dari para mediator, tetapi pendudukan menolak untuk menghentikan agresinya. Pendudukan mencoba untuk menekan perlawanan dengan meningkatkan operasi militernya."
Usir Warga Khan Yunis, Kurangi Zona Kemanusiaan
Serangan udara Israel pada Sabtu itu bertepatan dengan pengumuman tentara pendudukan Israel yang mengurangi wilayah yang mereka sebut sebagai “zona kemanusiaan” di Jalur Gaza.
Seiring pengumuman itu, IDF meminta penduduk di selatan Khan Yunis untuk segera mengungsi
Tentara pendudukan Israel mengatakan, pada platform “X”, kalau keberadaan Blok 65, 66, 86, dan 87 “telah menjadi berbahaya,” dan oleh karena itu blok-blok ini sekarang berada di luar zona kemanusiaan.
Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, sebelumnya mengatakan bahwa “tidak ada wilayah yang aman, tidak ada tempat yang aman, dan tidak ada seorang pun yang aman di Gaza.”
Pejabat PBB tersebut menggambarkan klaim bahwa warga sipil di Gaza dapat pindah ke daerah aman sebagai “kebohongan.”
Baca juga: Pasukan Israel Merangsek Jauh ke Dalam Rafah, Badan PBB: Tak Ada Zona Aman di Gaza
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menegaskan kalau keluarga-keluarga pengungsi mencari perlindungan di mana pun mereka bisa, baik di sekolah yang penuh sesak, bangunan yang hancur, tenda-tenda sederhana di atas pasir, atau di tengah tumpukan sampah.
Dia menambahkan bahwa tidak ada satupun dari mereka yang mengungsi. tempat-tempat tersebut aman, “dan orang-orang tidak lagi mempunyai tempat untuk dikunjungi.”
Pendudukan Israel terus melanjutkan agresinya terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang mengakibatkan kematian 39.175 warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan melukai 90.403 lainnya, jumlah korban yang tidak terhingga, sementara ribuan korban masih tersisa di bawah reruntuhan dan di jalan serta ambulans dan kru penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.
(oln/khbrn/*)