Menurut Portes, penting bagi Komite Olimpiade Internasional melarang bendera Israel dikibarkan dan lagu kenegaraannya tak diputar selama Olimpiade Paris 2024.
Hal ini berkacara pada kebijakan yang diterapkan untuk Rusia terkait invasi ke Ukraina.
"Diplomasi Prancis harus memberikan tekanan pada Komite Olimpiade Internasional agar bendera dan lagi tidak diizinkan di Olimpiade, seperti yang dilakukan kepada Rusia."
"Kita harus mengakhiri standar ganda ini," kata Portes.
Diketahui, anggota LFI sudah secara terbuka menyatakan dukungannya terhadpa Gaza dan perjuangan Palestina sejak awal konflik di Timur Tengah.
Anggota DPR sayap kiri Prancis lainnya, Aurelien Le Coq, menilai pendapat Portes sebagai hal yang wajar.
Baca juga: 20.000 Bom Bantuan AS untuk Israel Dipakai Serang Gaza, Sebagian Pengiriman Dirahasiakan
Sebab, hingga saat ini, korban tewas di Palestina masih terus berjatuhan.
"Genosida masih berlangsung di Gaza. Hampir 40.000 orang tewas. Jarang ada orang yang mengecam dan meminta sanksi menjadi sasaran kelompok sayap kanan. Dukungan untuk Thomas Portes," kata dia di X.
Ia menambahkan, "Atlet Rusia berparade di bawah bendera netral. Mengapa Israel tidak seperti itu?"
Diketahui, pada Juni 2024 lalu, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor pusat Komite Olimpiade Internasional di Lausanne, Swiss.
Mereka menuntut agar Israel dilarang berkompetisi di Olimpiade 2024 di tengah serangan genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Para pengunjuk rasa menunjukkan, komite "hanya butuh beberapa hari" untuk mengecualikan Rusia dan Belarus dari Olimpiade 2022 karena perang di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari 2022.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)