News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Desa Umm al-Jimal di Yordania Masuk Daftar Warisan Dunia UNESCO

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Suci BangunDS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Situs arkeologi Umm al-Jimal. Desa Umm al-Jimal di Yordania telah ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO, Jumat (26/7/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Desa Umm al-Jimal di Yordania telah ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO, Jumat (26/7/2024).

Memuji langkah besar ini, Menteri Pariwisata dan Purbakala Yordania, Makram al-Qaisi, menyebutnya sebagai "pencapaian besar".

"(Adalah) pencapaian besar yang patut kita banggakan," ucapnya.

Ia berharap, Kementerian dapat mengundang investor lokal dan internasional ke lokasi tersebut dan “menyajikan Umm al-Jimal sebagai tujuan wisata yang menarik”.

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), yang menjadi tuan rumah pertemuan Komite Warisan Dunia di New Delhi, India bahwa bangunan paling awal yang ditemukan di Umm al-Jimal berasal dari abad pertama Masehi.

Kala itu, daerah tersebut menjadi bagian dari Kerajaan Nabatea.

Ditambahkannya, prasasti dalam bahasa “Yunani, Nabatea, Safaitik, Latin, dan Arab yang ditemukan di situs tersebut, menjelaskan perubahan dalam kepercayaan agama penduduknya”.

Desa ini terletak di dekat perbatasan Yordania-Suriah, sekitar 86 kilometer di utara ibu kota Yordania, Amman.

Wilayah ini dikenal sebagai "oasis hitam" karena banyaknya batuan vulkanik hitam di daerah tersebut.

Nama Umm al-Jimal berasal dari penggunaan unta sebagai bagian dari kafilah dagang di desa itu.

Pertama kali dihuni oleh masyarakat Nabatea pada abad pertama Masehi.

Kemudian ditempati oleh bangsa Romawi, lalu menjadi pusat pertanian dan perdagangan yang penting.

Baca juga: Biara Gaza Masuk Daftar Situs Terancam Punah Akibat Perang Versi UNESCO

Umm al-Jimal adalah situs bersejarah ketujuh di Yordania yang ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO, bersama Petra, Quseir Amra, Umm al-Rasas, Wadi Rum, al-Maghtas, dan Salt.

Pariwisata menyumbang antara 12 dan 14 persen dari produk domestik bruto (PDB) kerajaan, dan 10 juta penduduknya sangat bergantung pada sektor ini.

Qaisi mengatakan, Yordania menyambut lebih dari enam juta wisatawan pada tahun 2023, menghasilkan $7 miliar.

Sebagian besar wisatawan berasal dari Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada, diikuti oleh negara-negara Asia Pasifik.

Tetapi pariwisata di negara itu telah terpengaruh oleh perang Israel yang menghancurkan di negara tetangga Gaza.

Qaisi mengatakan, kerajaan tersebut telah mengalami penurunan pendapatan pariwisata sebesar 4,9 persen sejauh ini pada tahun 2024, dan penurunan pengunjung sebesar 7,9 persen.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini