TRIBUNNEWS.COM - Brigade Al-Quds terus menargetkan musuh dari pasukan Israel (IDF) di Gaza.
Termasuk operasi yang dilakukan di lingkungan Tal al-Hawa, barat daya Kota Gaza.
Al-Quds membombardir IDF dan kendaraan musuh dengan rentetan peluru mortir kaliber 60 di lokasi tersebut.
Operasi yang dilakukan Al-Quds juga dilakukan dengan berkoordinasi dengan para pejuang Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.
“Pejuang kami membombardir markas komando operasi tentara musuh di wilayah Bani Suheila di timur Khan Younis dengan rentetan tembakan mortir berat,” ujar Al-Quds dalam laporannya.
Al-Quds juga mengambil alih kendali pesawat nirawak Zionis Evo Max saat sedang menjalankan misi intelijen di langit timur Khan Younis, mengutip Palestine Chronicle.
Pejuang Palestina itu juga membombardir IDF serta kendaraan militernya dengan rentetan peluru mortir di sekitar bundaran Al-Alam di sebelah timur kota Khan Younis.
“Kami mengebom pertemuan musuh Zionis di situs Mars dengan rentetan roket,” lanjutnya.
Al-Quds juga melaporkan membombardir sekumpulan kendaraan dan tentara musuh Zionis yang menyusup ke lingkungan Al-Abadla di daerah Al-Qarara, timur laut Khan Younis, dengan rentetan tembakan mortir 60 mm.
Update Korban di Gaza
Hingga saat ini jumlah korban tewas di Gaza secara keseluruhan menjadi 39.324 sejak 7 Oktober lalu, kata Kementerian Kesehatan, Minggu (28/7/2024).
Baca juga: Al-Qassam Bosan Hancurkan Kendaraan Militer IDF, Mereka Ingin Bunuh Pasukan Zionis secara Langsung
Pernyataan kementerian menambahkan bahwa sekitar 90.830 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
“Pasukan Israel membunuh 66 orang dan melukai 241 lainnya dalam tiga ‘pembantaian’ terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian itu, mengutip Anadolu Agency.
Selain itu banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau para korban.
Lebih dari sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)