News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sandera di Gaza Memelas, Media Israel: Kami Telah Jadi Negara Paria, Brigade Golani Hancur-hancuran

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel (IDF) dari unit infanteri divisi cadangan dalam agresi militer mereka di Jalur Gaza.

Sandera di Gaza Memelas Minta Tolong, Media Israel: Kami Telah Menjadi Negara Paria

TRIBUNNEWS.COM - Media Israel membahas perkembangan terkini masalah tahanan di Jalur Gaza yang hingga setahun lebih agresi militer Israel (IDF) belum juga bisa dibebaskan.

Fokus media-media Israel ke topik tersebut terjadi setelah gerakan Jihad Islam Palestina (Palestine Islamic Jihad/PIJ) menerbitkan klip video tahanan Israel Sasha Turbanov.

Selain soal sandera, fokus pemberitaan media Israel juga menyoroti perkembangan meningkatnya pertempuran dengan Hizbullah di Lebanon selatan.

Baca juga: Hizbullah Serang Pelabuhan Haifa dan Galilea, Israel Bombardir Besar-besaran Beirut

 


Dalam video tersebut, Turbanov memelas meminta tolong dengan mengatakan: “Saya ingin kembali ke rumah dengan selamat, dan ini hanya dapat dicapai dengan memberikan tekanan pada pemerintah. Tolong, jangan lupakan saya.”

Baca juga: Sandera Israel yang Ditahan di Gaza Justru Minta Tolong Diselamatkan dari Netanyahu

Mengomentari video tersebut, koresponden urusan peradilan Channel 13 Israel, Baruch Kara, mengatakan, “Video tersebut mungkin dianggap oleh beberapa orang sebagai bagian dari perang psikologis, namun ini mencerminkan kenyataan tragis dari para tahanan yang kekurangan. kekurangan makanan, kurangnya layanan kesehatan, dan kondisi penahanan yang sulit.”

Alexander Turbanov (28), sandera Israel yang tampil dalam sebuah video berjudul “Pesan 01” yang dirilis oleh Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam (PIJ), pada Rabu (13/11/2024). (X/Telegram/Brigade Al-Quds)

Kara menambahkan kalau tekanan militer Israel justru menyebabkan kematian sedikitnya 27 warga Israel yang diculik selama setahun terakhir.

Media Khaberni, yang mengulas pemberitaan ini menyebut kalau koresponden itu menggambarkan, kondisi sandera Israel tersebut menyiratkan kalau Israel kini berubah menjadi negara 'paria', rendahan.

"Dia juga menyatakan kalau  tuntutan kemanusiaan yang terkandung dalam surat tahanan harus ditanggapi dengan serius," tulis laporan Khaberni, Sabtu (16/11/2024) merujuk pada isi surat para sandera yang sampai ke keluarga mereka di Israel. 

Sementara itu, mantan ketua gerakan "Peace Now", Yariv Oppenheimer, menyatakan keprihatinannya tentang Israel yang berubah menjadi negara paria dengan latar belakang publikasi video di mana tentara Israel tampak membual tentang tindakan militer mereka di Gaza. 

Oppenheimer berkata: "Ketika saya ingin tahu apa yang terjadi di Gaza, saya mengikuti akun Yanon Magal di Twitter. Penghancuran telah terjadi, penduduk (Gaza) menderita, dan tentara Israel jelas-jelas melanggar hukum." 

Dia menambahkan, media Israel menghindari penyiaran gambar-gambar ini, "Namun dunia melihatnya, sehingga memperkuat anti-Semitisme di tingkat global."

Tentara Israel dari unit infanteri Golani berjalan keluar dari Jalur Gaza Palestina dekat Kibbutz Ein Hashlosha selama badai pasir setelah operasi di dalam Gaza, 17 Oktober 2007. (MENAHEM KAHANA / AFP)

Brigade Golani Hancur-hancuran

Di sisi lain, media Israel berbicara tentang meningkatnya konfrontasi dengan Hizbullah di Lebanon selatan, di mana koresponden Channel 13 Israel, Roi Yenovsky menggambarkan terbunuhnya 7 tentara Israel sebagai akibat dari bentrokan berkepanjangan dengan orang-orang bersenjata selama operasi pembersihan sebuah gedung. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini