David Lammy, menteri luar negeri Inggris mengatakan, negaranya sangat khawatir tentang risiko eskalasi dan destabilisasi lebih lanjut.
"Kami telah menegaskan bahwa Hizbullah harus menghentikan serangan mereka," tambahnya.
Kementerian luar negeri Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menyerukan segala sesuatu untuk dilakukan guna menghindari eskalasi militer baru.
Kementerian itu dan akan terus bekerja sama dengan para pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Para diplomat dan pejabat pemerintah di Lebanon juga bergegas membantu mencegah kemungkinan perang habis-habisan setelah insiden tersebut.
"Kami mencoba mengingatkan semua pihak yang terlibat tentang potensi biaya eskalasi setelah serangan di Majdal Shams," kata seorang diplomat barat.
Lebanon meminta AS untuk memberikan tekanan kepada Israel agar menahan diri, ungkap menteri luar negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib kepada penyiar regional al-Hadath.
"Dan mereka juga meminta kami agar Hizbullah menahan diri."
"Ini sedang dikerjakan oleh kedua belah pihak karena AS tidak menginginkan perang antara Lebanon dan Israel."
Pada hari Sabtu, pemerintah Lebanon mengutuk semua tindakan kekerasan dan serangan terhadap semua warga sipil, tanpa menyebut nama Majdal Shams.
Beirut menyerukan penghentian segera permusuhan di semua lini.
Baca juga: Akankah Serangan Dataran Tinggi Golan Picu Perang Israel-Hizbullah, Ada Keterlibatan Iran?
Dalam sebuah pernyataan, Beirut menekankan bahwa menargetkan warga sipil merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan.
Utusan internasional juga mengkritik serangan terhadap Majdal Shams dan menyerukan penghentian permusuhan antara Israel dan Hizbullah.
“Saya mendesak semua orang untuk menahan diri secara maksimal,” kata Tor Wennesland, koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah.