Iran Mengatakan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran
TRIBUNNEWS.COM- Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran, kata Garda Revolusi paramiliter Iran Rabu pagi.
Tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu tetapi kecurigaan langsung tertuju pada Israel, yang telah bersumpah untuk membunuh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober di Israel yang menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan sekitar 250 orang lainnya disandera.
Haniyeh berada di Teheran untuk menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari Selasa. Iran tidak memberikan keterangan lebih rinci tentang bagaimana Haniyeh terbunuh, dan Garda Revolusi mengatakan serangan itu sedang diselidiki.
Analis di televisi pemerintah Iran segera menyalahkan Israel atas serangan itu.
Israel sendiri tidak langsung berkomentar tetapi sering kali tidak demikian halnya jika menyangkut pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijen mereka, Mossad.
Israel diduga menjalankan kampanye pembunuhan selama bertahun-tahun yang menyasar ilmuwan nuklir Iran dan pihak lain yang terkait dengan program atomnya.
Pada tahun 2020, seorang ilmuwan nuklir militer terkemuka Iran, Mohsen Fakhrizadeh, terbunuh oleh senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh saat bepergian dengan mobil di luar Teheran.
Dalam perang Israel melawan Hamas sejak serangan Oktober, lebih dari 39.360 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 90.900 terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang perhitungannya tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.
Dibunuh di Teheran
Garda Revolusi Iran mengatakan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dibunuh di Teheran.
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian tentang bagaimana Haniyeh dibunuh. Televisi pemerintah melaporkan kematiannya pada Rabu pagi.
Menurut AP, tidak ada pihak yang langsung mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, tetapi kecurigaan langsung tertuju pada Israel, yang telah bersumpah akan membunuh Haniyeh dan para pemimpin Hamas lainnya atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober.
Analis di televisi pemerintah Iran segera menyalahkan Israel atas serangan itu.
Israel sendiri tidak langsung berkomentar tetapi sering kali tidak demikian jika menyangkut pembunuhan yang dilakukan oleh badan intelijen mereka, Mossad.
Israel diduga menjalankan kampanye pembunuhan selama bertahun-tahun yang menyasar ilmuwan nuklir Iran dan pihak lain yang terkait dengan program atomnya.
Sumber: AP, Asharq Al-Awsat