TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Pemimpin Politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.
Dia berharap peristiwa itu tidak menyurutkan semangat perjuangan kemerdekaaan bangsa Palestina.
"Turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas wafatnya Pemimpin Hamas Syeikh Ismail Haniyeh di Iran," kata Anis Matta dalam keterangannya, Kamis (1/8/2024).
"Dan darah mereka terus menyulut api perjuangan, serta menjadi sebab kemerdekaan Palestina. Aaamiin," imbuh Anis Matta.
Hal senada disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfuz Sidik.
Ia menyampaikan rasa ungkapan duka yang mendalam atas wafatnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh yang menjadi korban dari serangan Israel di Teheran.
"Kami tentu saja sangat berharap bahwa peristiwa ini tidak menyurutkan semangat perjuangan kemerdekaan Palestina karena datang dan pergi nampaknya sudah menjadi bagian dari sejarah perjuangan rakyat Palestina," kata Mahfuz Sidik.
Ketua Komisi I DPR 2010-2016 ini mengatakan, masyarakat dunia dan masyarakat dunia islam terus mendoakan agar konflik Palestina-Israel segera berakhir, serta segera terwujudnya negara Palestina Merdeka.
"Sekali lagi kami menyampaikan salam takzia, semoga Dr Ismail Haniyeh mendapat tempat yang terbaik di sisi Allah SWT dan seluruh rakyat Palestina tidak surut di dalam memperjuangkan hak kemerdekaan, yang sudah puluhan tahun diperjuangkan," katanya.
Seperti diketahui, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas terbunuh di kediamannya di Teheran Iran, Rabu (31/7/2024) waktu setempat.
Hamas menyatakan Ismail Haniyeh meninggal dunia karena serangan dari agen "Israel" di tempat menginapnya di Teheran.
Baca juga: Iran akan Balas Dendam usai Terbunuhnya Ismail Haniyeh, Siapkan Operasi Khusus Bikin Israel Menyesal
Sehari sebelum terbunuh, Ismail Haniyeh bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.
Ismail Haniyeh ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran.