News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Konfirmasi Kepala Sayap Militer Hamas Mohammed Deif Tewas dalam Serangan 13 Juli di Gaza

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin lama Brigade Qassam merupakan salah satu orang yang paling dicari Israel dan telah menjadi sasaran serangan udara beberapa kali.

Israel mengakui kalau pengeboman hari Sabtu (13/7/2024) di kamp al-Mawasi, zona kemanusiaan di Gaza, ditujukan untuk membunuh Deif, yang telah lama berada di puncak daftar orang paling dicari Israel.

Menanggapi klaim Hamas, Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (14/7/2024) bahwa Hamas "menyembunyikan hasil" serangan udaranya di kompleks tempat Deif diduga bersembunyi.

“Masih terlalu dini untuk menyimpulkan hasil serangan, yang coba disembunyikan Hamas,” kata Halevi.

Siapa Mohammed Deif?

Lahir pada tahun 1965 di kamp pengungsi Khan Yunis, yang didirikan setelah Perang Arab-Israel 1948, Mohammad Masri dikenal sebagai Mohammed Deif setelah bergabung dengan Hamas selama Intifada pertama, atau pemberontakan Palestina, pada tahun 1987.

Deif adalah salah satu pendiri sayap militer Hamas, Brigade Qassam, pada tahun 1990-an.

Ia telah memimpin pasukan tersebut selama lebih dari 20 tahun.

Deif juga disebut-sebut sebagai tokoh kunci yang merencanakan bom bunuh diri yang menyebabkan tewasnya puluhan warga Israel.

Israel mengidentifikasi dia dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai arsitek utama serangan 7 Oktober yang menewaskan sedikitnya 1.139 orang di Israel selatan dan memicu perang di Gaza.

Baca juga: Tentara Israel Cabut Pernyataan Sudah Lenyapkan Muhammad Al-Deif: 4 Bulan di Khan Yunis Cuma Zonk

Pada pagi hari tanggal 7 Oktober, Hamas telah mengeluarkan rekaman suara langka Deif yang mengumumkan operasi “Banjir Al-Aqsa” , yang mengisyaratkan serangan itu merupakan balasan atas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, tempat tersuci ketiga umat Islam.

Deif yang berusia 58 tahun, jarang berbicara atau tampil di depan umum.

Jadi ketika saluran TV Hamas mengumumkan bahwa ia akan berbicara pada tanggal 7 Oktober, warga Palestina di Gaza tahu sesuatu yang penting sedang terjadi.

Berbicara dengan suara tenang dalam rekaman itu, Deif mengatakan Hamas telah berulang kali memperingatkan Israel agar menghentikan kejahatannya terhadap warga Palestina, membebaskan para tahanan, dan menghentikan perampasan tanah Palestina.

“Hari ini kemarahan Al-Aqsa, kemarahan rakyat dan negara kita sedang meledak,"

"Para mujahidin kita, hari ini adalah hari kalian untuk membuat penjahat ini mengerti bahwa waktunya telah berakhir,” kata Deif.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini