Hizbullah marah besar karena panglima seniornya, Fuad Shukr, tewas dibunuh Israel dalam serangan udara di Beirut pada hari Selasa pekan ini.
Kelompok asal Lebanon itu sudah bersumpah akan membalas Israel atas kematian Shukr.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah pertempuran melawan Israel kini memasuki “fase baru” setelah Shukr dan Haniyeh dibunuh.
“Kepada semua front pembantu, kini kita memasuki fase baru, berbeda dengan fase sebelumnya.”
Nasrallah berujar Israel telah bertindak “melewati batas” dan akan menghadapi “amukan dan balasan di semua front”.
Kata dia, balasan itu nantinya bukan sekadar aksi tembak-menembak di perbatasan Israel-Lebanon selama 9 bulan ini. Dia mengatakan Hizbullah saat ini masih “mengkaji” serangan balasan itu.
“Musuh dan mereka yang membantu musuh harus menunggu balasan kami yang tidak bisa dihindari,” ucapnya.
“Ini bukan sekadar operasi pembunuhan. Inia adalah suatu serangan,” kata Nasrallah pada hari Kamis saat upacara pemakaman Shukr.
Kelompok Houthi yang menjadi proksi Iran juga mengancam akan membalas Israel.
Baca juga: Hizbullah Berjanji akan Memberikan Balasan Nyata Terhadap Israel Setelah Tewasnya Komandan di Beirut
“Kami akan melakukan segalanya, dengan kehendak Allah, dan kerja sama dengan saudara kita dalam Poros Perlawanan dalam membalaskan dendam atas kematian syuhada itu (Haniyeh) dan semua syuhada dan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat Palestina,” kata Houthi dikutip dari Anadolu Agency.
Beberapa minggu lalu Houthi menyerang ibu kota Israel dengan pesawat nirawak. Israel kemudian membalasnya dengan menyerang Kota Hodeidah di Yaman.
Ancaman Hizbullah, Iran, dan Houthi memicu kekhawatiran. Pada hari Selasa data dari Flight Aware memperlihatkan ada 18 penerbangan ke Bandar Ben Gurion yang dibatalkan.
Maskapai Air India juga membatalkan semua penerbangan ke Tel Aviv. Adapun maskapai lainnya menunda sejumlah menunda sejumlah penerbangan.
Sebelumnya, Dewan Keamanan Israel sudah mengumumkan larangan bepergian ke luar negeri. Menurut Israe, Iran, Hamas, dan Hizbullah bisa saja menyerang target di luar negeri yang berhubungan dengan Israel.
Hingga saat ini belum diketahui kapan Iran, Hizbullah, dan Houthi akan melancarkan serangan.
(Tribunnews/Febri)