Bom itu diledakkan dari jarak jauh oleh agen Mossad yang berada di wilayah Iran setelah menerima informasi intelijen bahwa Haniyeh sudah ada di dalam ruangan.
Patut dicatat bahwa Garda Revolusi Iran mengumumkan, pada hari Rabu, pembunuhan Ismail Haniyeh bersama pengawalnya di kediamannya di Teheran setelah menghadiri upacara pelantikan Presiden Iran yang reformis Masoud Pezeshkian.
Proyektil Rudal di Kamar TKP
Detail laporan yang dilansir New York Times mengenai pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh itu dibantah oleh kantor berita Fars.
"Kebohongan ini disebarkan sementara hasil investigasi para ahli menunjukkan bahwa Haniyeh terkena proyektil, yang mana keterlibatan rezim Zionis tidak dapat dikesampingkan," demikian bunyi laporan kantor berita Fars.
Mengutip lima pejabat Timur Tengah, laporan New York Times mengklaim bom tersebut disembunyikan di wisma tamu yang dikelola Korps Garda Revolusi Islam di kompleks Neshat di Teheran utara, kata laporan media AS itu.
Surat kabar itu merinci bahwa ledakan yang terjadi sekitar pukul 2 pagi waktu setempat itu dipicu dari jarak jauh dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.
Ledakan itu mengguncang gedung, memecahkan jendela, dan meruntuhkan sebagian dinding luar.
"Tidak jelas siapa pejabat Timur Tengah tersebut, dan jika mereka berasal dari negara-negara yang bersahabat dengan Iran, mereka akan berkepentingan untuk menawarkan skenario yang tidak terlalu merugikan bagi IRGC atau rezim Iran," tulis ulasan iranintl mengutip lansiran Fars.
Beberapa jurnalis dan aktivis Iran meragukan kebenaran laporan New York Times tersebut, dengan mengatakan bahwa rezim Iran tidak ingin terlihat sama sekali tidak mampu mempertahankan diri terhadap serangan rudal atau pesawat tak berawak asing.
Namun, penegasan Fars News bahwa proyektil menghantam gedung tersebut tampaknya melemahkan argumen ini.
Pembunuhan Haniyeh, yang berada di Teheran untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, telah memicu spekulasi tentang metode pembunuhannya.
Metode Pembunuhan
Sebelumnya, sebagian besar pengamat mengatakan pembunuhan itu dilakukan dengan proyektil rudal yang mengenai bagian tertentu dari bangunan tempat Haniyeh bermalam.
Namun, artikel NYT mengatakan perencanaan yang cermat di balik serangan itu sedemikian rupa sehingga, meskipun Ziyad al-Nakhalah, pemimpin Jihad Islam Palestina, yang tinggal di sebelahnya, kamarnya hanya mengalami kerusakan minimal, seperti yang diklaim oleh dua pejabat Iran.
Laporan, termasuk yang berasal dari media pemerintah Iran, menunjukkan ia mungkin telah menjadi sasaran pesawat tak berawak atauĀ rudal berpemandu presisiĀ , dengan pasukan khusus di Teheran mengarahkan serangan dari jendela terdekat.