Haniyeh sedang mengunjungi Iran untuk pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian, dilaporkan menginap di sebuah wisma di kompleks Al-Zahra di distrik Zafaraniyeh, Teheran.
Di tempatnya menginap, siaga tindakan pengamanan tingkat tinggi, termasuk pengawalan keamanan dari unit polisi khusus Iran untuk perlindungan VIP.
Kemudian sekitar pukul 01.45 waktu setempat, sebuah pesawat kecil tak berawak menargetkan kamar Haniyeh dengan tepat.
Serangan tersebut juga mengakibatkan tewasnya pengawal Haniyeh.
Baca juga: Takut Ketegangan Israel vs Hizbullah, Maskapai Enggan Mendarat di Tel Aviv Buat Zionis Terjebak
Pejabat keamanan Iran sebelumnya telah memperingatkan potensi ancaman terhadap Haniyeh dari Israel.
Bukti visual setelah kematian Haniyeh menunjukkan bangunan Al-Zahra di sisi barat bekas kompleks istana kerajaan Saadabad mengalami kerusakan yang sangat kecil sehingga lantai atasnya tetap utuh, hanya kerusakan ringan di lantai tempat ia menginap.
Sumber-sumber keamanan setempat menyatakan, tidak seperti laporan awal mengenai serangan yang dilakukan dari luar perbatasan Iran, operasi tersebut dilakukan secara lokal dalam lingkup yang dekat dengan kompleks istana sebagaimana ditunjukkan oleh radius ledakan.
Bangunan tinggi terdekat yang dapat dilihat secara langsung dari kompleks Al-Zahra adalah gedung Senator Palace di dekatnya.
Tidak ada indikasi dari kepolisian atau keamanan setempat bahwa peluncuran lokal direncanakan dari gedung kondominium mewah tersebut.
Pemimpin Hamas tiba di Teheran awal minggu ini dan menghadiri acara di parlemen dan pameran di dekat Menara Milad sebelum kembali ke kediamannya.
Baik Hamas maupun pejabat Iran belum memberikan komentar publik mengenai insiden tersebut.
Pihak berwenang Israel pun belum membuat pernyataan.
Setelah kematian Haniyeh, Pemimpin Iran Ali Khamenei menegaskan, waktunya untuk membalas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya.
“Rezim Zionis kriminal dan teroris telah membunuh tamu terkasih kami di dalam rumah kami dan membuat kami berduka, namun hal itu membuka jalan bagi hukuman berat yang akan dijatuhkan kepadanya,” kata Ali Khamenei dalam pesannya.