Dari Jet F-15E hingga Kapal Serbu Amfibi, Daftar Alat Tempur Canggih yang Dikerahkan AS Bantu Israel Hadapi Iran
TRIBUNNEWS.COM - Pihak Pentagon Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Jumat (2/8/2024) kalau mereka akan mengerahkan lebih banyak pesawat militer, kapal perang, dan aset lain milik AS ke Timur Tengah.
Satu skuadron tempur Angkatan Udara AS tambahan sedang dikirim ke wilayah tersebut, kata pejabat AS kepada Majalah Air & Space Forces.
Baca juga: AS Kirim 12 Kapal Perang ke Timur Tengah Pasca-Israel Lenyapkan Pentolan Hizbullah dan Hamas
Pentagon juga mengirimkan lebih banyak kapal penjelajah dan kapal perusak yang mampu menahan rudal balistik, dan mungkin memperkuat kemampuan darat-ke-udara, kata jurnalis majalah tersebut, Chris Gordon.
Langkah-langkah AS tersebut dimaksudkan untuk menangkis atau menghalangi serangan Iran dan proksinya terhadap Israel dan meningkatkan kehadiran pasukan AS di wilayah Timur Tengah setelah tewasnya pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh akibat ledakan di Teheran, Iran, Rabu (31/7/2024) kemarin.
“Departemen Pertahanan terus mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan eskalasi regional oleh Iran atau mitra dan proksi Iran,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh dalam sebuah pernyataan.
“Untuk tujuan itu, Menteri Austin telah memerintahkan penyesuaian postur militer AS yang dirancang untuk meningkatkan perlindungan pasukan AS, untuk meningkatkan dukungan bagi pertahanan Israel, dan untuk memastikan Amerika Serikat siap menanggapi berbagai kemungkinan,” kata Singh dalam pernyataan tersebut.
"Pengerahan skuadron tempur tambahan ke Timur Tengah akan memberikan peningkatan “kemampuan dukungan udara defensif,” tambah Singh.
Majalah Air & Space Forces pertama kali melaporkan Pentagon kemungkinan akan mengirim pesawat tempur Angkatan Udara AS tambahan.
"Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membahas "penempatan militer defensif AS yang baru" selama panggilan telepon pada tanggal 1 Agustus," kata pernyataan Gedung Putih mengatakan dalam keterangan pers soal percakapan tersebut.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd J Austin III lalu memerintahkan langkah-langkah tersebut pada tanggal 2 Agustus.
Austin berbicara dengan mitranya dari Israel Yoav Gallant pada pagi hari tanggal 2 Agustus dan memberi tahu Gallant tentang "perubahan postur pasukan defensif yang sedang berlangsung dan di masa mendatang," kata Pentagon.
Pembunuhan Haniyeh di jantung ibu kota Iran kemungkinan dilakukan oleh Israel, meskipun Israel belum mengonfirmasi bahwa Israel bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Setelah Iran mengatakan akan membalas Israel, Biden dan Austin mengatakan AS akan membela Israel dari serangan Iran.