Karena situasi semakin panas, polisi akhirnya mengumumkan identitas pelaku.
Ia adalah Axel Rudakubana, yang lahir di Wales, sebuah negara konstituen yang merupakan bagian dari negara berdaulat Britania Raya (UK).
Pada Selasa (30/8/2024) malam, perusuh yang menerima kabar hoax, beberapa di antaranya melibatkan retorika dan kebencian anti-Muslim, menyerbu jalan-jalan di Southport, menargetkan sebuah masjid setempat.
Dalam sebuah pernyataan, Masjid Southport mengatakan para jemaahnya mengunci diri di dalam sementara orang-orang melemparkan bom bensin dan batu bata ke masjid tersebut.
Menurut Kepolisian Merseyside, 53 petugas mengalami cedera dalam bentrokan dengan pengunjuk rasa.
2. Kota-kota yang terdampak
Selain Southport, demonstrasi berkobar di seluruh Inggris, termasuk Manchester, Hartlepool, Liverpool, Bristol, dan London, serta ibu kota Irlandia Utara, Belfast, selama beberapa hari berikutnya.
Pada Minggu (4/8/2024), sekitar 700 perusuh mengepung Holiday Inn Express di Rotherham — yang dikenal sebagai tempat tinggal para pencari suaka.
Menurut Kepolisian South Yorkshire, jendela-jendela pecah dan tempat sampah yang terbakar dilemparkan ke gedung tersebut.
Di Belfast, sebuah kafe, supermarket dan beberapa mobil terbakar menyusul protes pada Sabtu malam, The Irish Times melaporkan.
"Orang-orang menyerang tempat ini, rasisme terhadap Islam dan Muslim, khususnya komunitas Muslim," kata manajer supermarket itu kepada surat kabar itu.
Di Whitehall, dekat gerbang Downing Street, 111 orang ditangkap pada Rabu malam.
Baca juga: Protes Anti Imigran Muslim di Inggris Terus Meningkat, Keamanan Masjid Seluruh Britania Ditingkatkan
Lima petugas terluka akibat botol dan benda-benda lain yang dilemparkan ke arah mereka.
Sementara itu beberapa orang lainnya diserang secara fisik, menurut Dinas Kepolisian Metropolitan.
3. Respons Pemerintah
Pada Minggu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut kerusuhan itu merupakan tindakan premanisme sayap kanan.