Iran Bantah Laporan Media Barat Soal Sudah Menangkap Orang-Orang yang Terlibat Pembunuhan Haniyeh
TRIBUNNEWS.COM - Iran kembali membantah laporan media Barat yang menyebut mereka telah menangkap sejumlah orang terkait pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada Rabu 31 Juli 2024 lalu.
Sebelumnya, Iran juga sudah membantah kabar yang menyatakan metode pembunuhan Ismail Haniyeh dilakukan dengan menyelundupkan bom ke lokasi kejadian dua bulan sebelum peristiwa kemudian meledakkan alat peledak tersebtu saat Haniyeh berada di kamarnya menggunakan kendali jarak jauh.
Baca juga: IDF Bagikan Dokumen Skenario Perang Besar-besaran, Hizbullah Menyusup dari Utara dan Tepi Barat
Terkait bantahan terbaru, Irab, Juru bicara peradilan Iran mengatakan, "Kami belum menangkap siapa pun sehubungan dengan pembunuhan kepala biro politik Hamas di luar negeri, Ismail Haniyeh, yang menunjukkan bahwa apa yang beredar di media tidak benar."
Dia menambahkan, "Kami telah memulai penyelidikan terhadap pembunuhan Ismail Haniyeh, dan kami akan mengungkapkan hasilnya nanti", kata laporan Khaberni, dikutip Selasa (6/8/2024).
Pernyataan ini menepis laporan New York Times pada Sabtu (3/8/2024) yang melansir puluhan orang yang diduga terlibat pembunuhan Haniyeh telah ditangkap oleh otoritas Teheran dalam beberapa hari terakhir.
Adapun Garda Revolusi Iran (IRGC), korps elite militer negara tersebut sudah menyebut kalau Israel dan Amerika Serikat (AS) terindikasi berada di belakang pembunuhan Haniyeh.
Iran menegaskan akan melakukan pembalasan, dalam waktu dan cara yang mereka sebut akan 'mengejutkan'.
Baca juga: Garda Revolusi Iran Sebut Kapan akan Serang Israel, Haniyeh Dibunuh Rudal Seberat 7 Kg
Israel Ancam Timur Tengah
Kepala Staf Militer Israel (IDF), Herzi Halevi, menyampaikan pesan ancaman kepada negara-negara di Timur Tengah agar tidak menyerang Israel.
Ia memastikan mereka akan mendapat balasan yang besar dari Israel jika berani melakukan serangan.
“Pesan kami ke seluruh Timur Tengah minggu ini… siapa pun yang menyerang warga Israel, siapa pun yang menyerang Negara Israel, kami siap bertindak lebih jauh," kata Herzi Halevy saat menilai situasi di koridor tengah Jalur Gaza bersama Komando Divisi Selatan, Komandan Divisi 252, dan komandan lainnya, Jumat (2/8/2024).
Herzi Halevy sesumbar bahwa Israel memiliki kemampuan intelijen yang kuat untuk menargetkan siapa pun yang dianggap sebagai ancaman.
"Kami memiliki informasi intelijen yang kuat, untuk melakukan penargetan, untuk melenyapkannya dan juga untuk mengambil risiko,” lanjutnya, seperti diberitakan Yemen Now.
Ia kemudian membahas serangan Israel yang membunuh Komandan Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut, Lebanon pada Selasa (30/7/2024) malam.