Sergei Shoigu, Pejabat Tinggi Pertahanan Rusia Bertemu dengan Pimpinan Iran di Teheran
TRIBUNNEWS.COM- Pejabat tinggi pertahanan Rusia, Sergei Shoigu bertemu dengan pimpinan Iran di Teheran.
Kunjungan ini dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan regional, karena Iran diperkirakan akan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran.
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, tiba di ibu kota Iran, Teheran, pada tanggal 5 Agustus untuk pembicaraan tingkat tinggi mengenai hubungan bilateral, serta perkembangan internasional dan regional.
“Pembicaraan Shoigu dengan pejabat Iran akan mencakup perdagangan dan ekonomi serta keamanan regional dan internasional, antara lain,” lapor kantor berita Iran IRNA .
Kantor berita Rusia RIA Novosti mengatakan pejabat keamanan tinggi akan membahas penguatan hubungan keamanan dan isu-isu lainnya.
Shoigu bertemu dengan kepala Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, Ali Akbar Ahmadian, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Kunjungan tersebut dilakukan saat ketegangan regional berada pada titik tertinggi sepanjang masa.
Menyusul pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran pada tanggal 31 Juli dan komandan perang Hizbullah Fuad Shukr di sebuah gedung perumahan di Beirut sehari sebelumnya.
Rusia mengecam keras eskalasi Israel akhir bulan lalu.
Pertemuan dengan Shoigu terjadi satu hari setelah kunjungan langka Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, ke Teheran, yang bertujuan membahas potensi eskalasi regional menyusul serangan Israel terhadap Iran dan Lebanon.
Tel Aviv mengantisipasi pembalasan dari Republik Islam dan Hizbullah, karena keduanya telah bersumpah untuk memberikan tanggapan keras terhadap serangan Israel.
Menanggapi serangan terhadap konsulatnya di Damaskus pada awal April, yang menewaskan beberapa pejabat Iran, Teheran meluncurkan ratusan pesawat tak berawak dan rudal ke Israel dalam operasi yang dijuluki Janji Sejati.
Saat itu, pejabat Iran mengatakan responsnya “terbatas”, dan mengirimkan pesan kepada Israel bahwa Teheran mampu melakukan lebih dari itu.
Pada tanggal 4 Agustus, sejumlah sumber mengatakan kepada Wall Street Journal (WSJ) bahwa “Iran mengatakan kepada diplomat Arab bahwa mereka tidak peduli jika respons tersebut memicu perang.”
Sebuah sumber Iran mengatakan kepada Al Mayadeen pada hari Minggu bahwa Teheran berencana untuk "melewati batas merah Israel" dengan tanggapannya.
SUMBER: ANADOLU AJANSI