Situasi tak terkendali hingga aksi demonstrasi yang berkembang menjadi kerusuhan.
Protes antipemerintah kembali berkobar di ibu kota Dhaka dan kota-kota Bangladesh lainnya pada tanggal 4 Agustus.
Menurut surat kabar Daily Star, sedikitnya 10.000 orang telah ditangkap sejak pecahnya kerusuhan.
Sedikitnya 350 orang tewas dalam protes tersebut, kata AFP , mengutip polisi dan petugas medis setempat.
Sementara itu, saluran televisi India Today mengutip sumber tidak resmi yang mengatakan bahwa jumlah korban mungkin berkisar antara 1.000 hingga 1.400.
Kantor Polisi Sepi Ikut Dijarah
Beberapa petugas polisi melaporkan bahwa lebih dari empat ratus kantor polisi di seluruh negeri telah mengalami serangan, vandalisme, pembakaran, dan penjarahan.
Dalam situasi ini, tidak seorang pun merasa aman untuk tetap berada di tempat tugas atau kantornya masing-masing sehingga semua polisi mencari tempat berlindung yang aman.
Selain itu, di banyak tempat, anggota polisi yang terjebak oleh kemarahan publik telah diselamatkan dan dipindahkan ke lokasi yang aman dengan bantuan tentara.
Seorang petugas polisi yang bertanggung jawab melaporkan bahwa sedikitnya lima puluh personel polisi telah kehilangan nyawa karena kemarahan publik sejak Senin sore lalu.
Karena kondisi yang buruk, jumlah korban secara pasti tidak diketahui.
Informasi yang terfragmentasi menunjukkan bahwa serangan dan penjarahan terjadi dari Senin sore hingga malam di berbagai kantor polisi, termasuk di Jatrabari, Badda, Vatara, Mohammadpur, Adabor, Mirpur, Paltan, Shah Ali, dan Uttara Timur.
Di banyak tempat, bentrokan terjadi antara polisi dan massa yang marah. Akibatnya, petugas penegak hukum mengosongkan berbagai kantor polisi pada malam hari.
Sumber-sumber melaporkan bahwa banyak kantor polisi telah berubah menjadi reruntuhan.
Barang-barang seperti kipas angin, kursi, meja, dan barang-barang lainnya telah dijarah dari dalam stasiun.