Israel Butuh Perlindungan AS karena Tak Mampu Melindungi Diri Sendiri, Ringkasan Pidato Nasrallah
TRIBUNNEWS.COM- Sekretaris Jenderal kelompok Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah menegaskan dalam penampilan keduanya setelah pembunuhan panglima tertinggi Hizbullah, Fouad Shukr, bahwa tanggapan terhadap Israel akan datang.
Sekretaris Jenderal kelompok Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan bahwa Iran, Hizbullah, dan Ansarallah di Yaman semuanya bersemangat untuk menanggapi Israel setelah pembunuhan komandan militer di Hizbullah, Fouad Shukr, dan kepala biro politik Gerakan Perlawanan Palestina Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, dan pemboman kota Hodeidah di Yaman.
Ia mencatat bahwa kondisi menunggu saat ini di Israel adalah bagian dari hukuman.
Nasrallah menegaskan dalam penampilan keduanya setelah pembunuhan panglima tertinggi Hizbullah, Fouad Shukr, bahwa tanggapan terhadap Israel akan datang dari Iran, Hizbullah, dan Yaman, tetapi pelaksanaannya akan dilakukan dengan hati-hati, pertimbangan matang, dan keberanian.
Ia menunjukkan bahwa Israel takut akan respon Perlawanan dan mencari bantuan dari Amerika Serikat dan negara-negara Arab.
Nasrallah menegaskan kembali bahwa tanggapan Hizbullah terhadap pembunuhan Shukr tidak dapat dielakkan, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama dengan poros perlawanan, seraya menekankan bahwa mereka mampu menghancurkan pabrik-pabrik di Israel utara dalam waktu satu jam atau bahkan setengah jam.
Berikut ini adalah poin-poin penting pidato Nasrallah:
Kami akui bahwa kehilangan kami sangat besar dengan gugurnya Fouad Shukr, namun hal itu tidak menggoyahkan kami.
Kesyahidan pemimpin Ismail Haniyeh merupakan kehilangan besar bagi Perlawanan Palestina dan rakyat Palestina.
Kesyahidan pemimpin Ismail Haniyeh tidak melemahkan Perlawanan Palestina.
(Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu tidak menginginkan gencatan senjata atau penghentian perang.
Netanyahu bersikeras tidak akan menghentikan perang di Gaza, apa pun kesepakatan (gencatan senjata) yang diusulkan.
Hampir ada suara bulat di Israel untuk menolak pembentukan negara Palestina.
Pemerintah Israel menolak pembentukan negara Palestina, bahkan di Gaza.