TRIBUNNEWS.COMĀ - Kelompok militan di Lebanon, Hizbullah, melakukan teror serangan ke Israel utara.
Teror menggunakan pesawat nirawak atau Unmanned Aerial Vehicle (UAV) drone, menyasar desa dekat Nahariya di Israel utara, pada Selasa (6/8/2024) waktu setempat.
Total 19 warga terluka, satu di antaranya luka parah.
Hizbullah bertanggung jawab atas serangan tersebut dan membenarkan pihaknya menargetkan pangkalan militer Israel sebagai sasarannya.
Mereka mengatakan, serangan itu sebagai respons atas pembunuhan komandan pasukan Radwan oleh Israel pada Senin (6/8/2024).
Kepada Reuters, Hizbullah menyebut, pihaknya meluncurkan segerombolan pesawat tanpa awak (drone) penyerang.
Tetapi, serangan pesawat tanpa awak tersebut bukanlah tindakan balasan atas tindakan Israel yang menyingkirkan komandan Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut minggu lalu.
Menurut Kantor Juru Bicara IDF, sejumlah UAV yang melintas dari wilayah Lebanon selatan telah teridentifikasi.
Satu dicegat, tetapi serangan teridentifikasi di selatan Nahariya dan beberapa warga sipil terluka.
Serangan itu terjadi menyusul serangan Angkatan Udara Israel terhadap sebuah gedung militer yang digunakan oleh Unit Front Selatan Hizbullah di daerah Nabatieh di Lebanon selatan pada Selasa.
Menurut laporan Arab, empat orang tewas dalam serangan itu.
Baca juga: Menlu Israel Bocorkan Rencana Zionis Singkirkan Pemimpin Baru Hamas Yahya Sinwar
TV Al-Hadath Kerajaan Saudi juga melaporkan, seorang komandan militer senior Hizbullah tewas dalam serangan di Lebanon selatan.
IDF mengonfirmasi serangan terhadap dua lokasi di Lebanon selatan pada Selasa pagi.
"Jet tempur Angkatan Udara, yang dipandu oleh intelijen dari Shin Bet dan Intelijen Militer IDF, beberapa waktu lalu, menyerang sebuah bangunan militer yang digunakan oleh unit Front Selatan Hizbullah di wilayah Nabatieh di Lebanon selatan."