TRIBUNNEWS.com - Mantan Panglima Israel, Brigjen Zvika Haimovich, mengungkapkan negaranya saat ini tengah berada di bawah tekanan.
Hal ini menyusul adanya ancaman serangan balas dendam oleh Iran atas tewasnya Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran, pada 31 Juli 2024 lalu.
Tekanan-tekanan yang dirasakan Israel, kata Haimovich, disebabkan karena banyaknya pertanyaan mengenai apakah akan ada perang skala penuh dengan Iran.
Pertanyaan pertama, lanjut Haimovich, apakah Iran akan menyerang Israel bagian tengah, seperti Tel Aviv, atau hanya di bagian utara dekat Kota Haifa.
Pertanyaan kedua, apakah Teheran akan menggunakan rudal yang akurat dan teat, atau hanya senjata sederhana.
Lalu, pertanyaan yang ketiga, menurut Haimovich, apakah Iran akan menggunakan salvo besar-besaran, yaitu melepaskan semua roket sekaligus ke arah Israel.
"Kami berada di bawah tekanan, terutama warga sipil, pasukan militer yang dalam keadaan siaga tinggi di sekitar perbatasan."
"(Pasukan) Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, juga merasakan (tekanan). Kami menunggu, apa yang akan dilakukan Iran? Ini adalah pertanyaan yang sangat penting," kata Haimovich kepada Iran International, Selasa (6/8/2024).
Sementara warga sipil Israel berada di antara kepanikan dan tekanan, ada ketidakpastian mengenai kapan Iran akan bertindak dan seberapa jauh tindakannya.
Haimovich, yang selama menjabat pernah mengoperasikan Iron Dome, mengatakan serangan "yang akan segera terjadi" dari Iran bisa saja terjadi dalam waktu kurang dari 48 jam atau beberapa hari mendatang.
Lebih lanjut, ia mengatakan serangan balas dendam Israel pada April 2024 lalu, menyampaikan pesan yang kuat kepada pemerintah Iran.
Baca juga: 2 Kemungkinan Skenario Iran Serang Israel, Teheran Diprediksi akan Bombardir Pertahanan Tel Aviv
Tetapi, Haimovich menilai hal itu belum cukup.
Sebagai informasi, usai Teheran menyerang Israel sebagai balasan atas serangan terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, Israel menanggapinya.
Israel menyerang sistem radar canggih Iran di Isfahan.