News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Mantan Panglima Israel Sebut Negaranya di Bawah Tekanan, Bingung Tak Bisa Prediksi Serangan Iran

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang memegang plakat dan bendera Israel saat berkumpul selama unjuk rasa antipemerintah di dekat rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menyerukan pemilihan umum lebih awal dan membuat kesepakatan untuk membebaskan semua sandera, di Yerusalem pada 18 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Jalur Gaza antara Israel dan gerakan militan Palestina Hamas - Mantan Panglima Israel mengungkapkan negaranya saat ini berada di bawah tekanan karena tak bisa memprediksi seperti apa serangan balas dendam Iran.

"Tidak ada gunanya (bersiap menghadapi serangan Iran). Israel telah melewati semua garis merah. Respons kami akan cepat dan berat," kata diplomat, dilansir Anadolu Ajansi.

Diplomat tersebut, yang diberi pengarahan Iran, mengatakan upaya berbagai negara untuk meyakinkan Teheran agar tidak melakukan eskalasi telah dan akan sia-sia, mengingat serangan Israel baru-baru ini.

Tanggapan diplomat itu muncul setelah Pentagon mengumumkan, AS akan mengerahkan aset militer tambahan ke Timur Tengah, di tengah meningkatnya ketegangan.

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, sebagaimana diumumkan Pentagon, telah memerintahkan pengerahan kapal perang angkatan laut tambahan, jet tempur, dan sistem pertahanan rudal balistik di Timur Tengah.

Perintah ini diberikan untuk mengantisipasi tanggapan Iran dan Poros Perlawanan terhadap pembunuhan Haniyeh dan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, baru-baru ini.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini