News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Ketegangan antara AS dan Israel Meningkat usai Haniyeh Tewas, Sikap Tel Aviv Buat Amerika Murka

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu - Hubungan AS dan Israel dikabarkan semakin menegang setelah Ismail Haniyeh tewas. Pejabat Amerika disebut marah atas langkah sepihak Israel.

Ia juga mengklaim Washington telah mengomunikasikan pesan itu secara langsung pada Iran dan Israel.

"Kami telah terlibat dalam diplomasi yang intens dengan sekutu dan mitra, mengomunikasikan pesan itu langsung ke Iran."

"Kami (juga) menyampaikan pesan itu secara langsung ke Israel," ujar Blinken dalam konferensi pers bersama Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin; Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong; dan Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles; di Annapolis, Maryland.

Blinken juga menegaskan kembali komitmen "kuat" AS terhadap keamanan Israel.

Ia juga memastikan AS akan terus membela Israel dan militernya dari serangan apapun.

Meski demikian, Blinken menekankan negara-negara di Timur Tengah dianggap harus paham, serangan lanjutan hanya akan memperburuk situasi.

Baca juga: Aktivis Pro-Palestina di Jepang Balas Turis Israel yang Ngamuk-ngamuk: Negaramu Palsu!

"Namun, setiap orang di kawasan ini (Timur Tengah) harus memahami bahwa serangan lanjutan hanya akan memperparah konflik," ucap dia.

"Serangan lanjutan bisa menimbulkan dampak berbahaya yang tidak dapat diprediksi dan dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun," tegasnya.

Diplomat tinggi AS mendesak semua pihak untuk membuat keputusan guna meredakan ketegangan, mengingat "momen menentukan yang sedang kita hadapi dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza."

Dalam serangkaian panggilan telepon dengan mitranya di kawasan Timur Tengah, Blinken juga berbicara dengan Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, pada Selasa, mengenai upaya untuk "meredakan ketegangan regional" dan perlunya mencapai gencatan senjata Gaza "segera".

"Ia menekankan pentingnya semua pihak mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan dan menghindari eskalasi lebih lanjut."

"Menteri Blinken menggarisbawahi dukungan AS yang tak tergoyahkan kepada Yordania dan berterima kasih kepada Kerajaan tersebut atas kepemimpinannya dalam menyediakan bantuan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa bagi warga sipil Palestina dan dalam mempromosikan perdamaian dan keamanan regional," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, dalam sebuah pernyataan.

Sebagai informasi, ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah Haniyeh tewas di Teheran, sehari setelah pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian.

Tewasnya Haniyeh itu menuai reaksi keras dari Iran, terutama Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini