News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terkuak! Alasan Militer Bangladesh Ogah Redam Amukan Demonstran sebelum PM Sheikh Hasina Mundur

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demonstran antipemerintah berbaris menuju istana Perdana Menteri Sheikh Hasina sementara personel militer (tengah) berjaga di daerah Shahbag, dekat Universitas Dhaka di Dhaka pada tanggal 5 Agustus 2024. - Protes di Bangladesh yang dimulai sebagai demonstrasi yang dipimpin mahasiswa terhadap aturan perekrutan pemerintah pada bulan Juli mencapai puncaknya pada tanggal 5 Agustus, ketika perdana menteri melarikan diri dan militer mengumumkan akan membentuk pemerintahan sementara. (Photo by Munir UZ ZAMAN / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Akhirnya terkuak alasan mengapa militer Bangladesh tak mau meredam amarah para demonstran sebelum Perdana Menteri (PM) Sheikh Hasina mundur dari kursi jabatannya.

Malam sebelum Sheikh Hasina tiba-tiba meninggalkan Bangladesh, panglima militernya mengadakan pertemuan dengan para jenderal.

Dalam pertemuan tersebut diputuskan bahwa militer tidak akan meredam amarah para demonstran dengan menembaki mereka untuk menegakkan jam malam.

Panglima Militer Bangladesh, Jenderal Waker-Uz-Zaman pun menghubungi kantor Hasina dan menyampaikan kepada perdana menteri bahwa tentaranya tidak akan dapat melaksanakan karantina wilayah yang dimintanya.

"Hasina tidak lagi mendapat dukungan tentara," kata seorang pejabat India yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut, dikutip dari Reuters.

Rincian mengenai pertemuan daring antara petinggi militer dan pesan kepada Hasina bahwa dia telah kehilangan dukungan mereka belum pernah dilaporkan sebelumnya.

Mereka membantu menjelaskan bagaimana kekuasaan Hasina selama 15 tahun, yang selama itu ia hanya menoleransi sedikit perbedaan pendapat, berakhir dengan kekacauan dan tiba-tiba pada hari Senin, ketika ia melarikan diri dari Bangladesh ke India.

Jam malam nasional diberlakukan setelah sedikitnya 91 orang tewas dan ratusan lainnya terluka dalam bentrokan nasional pada hari Minggu.

Juru bicara Angkatan Darat, Letkol Sami Ud Dowla Chowdhury membenarkan adanya diskusi pada Minggu malam.

Ia tidak memberikan rincian ketika ditanya pertanyaan tambahan tentang pengambilan keputusan pada pertemuan itu.

Hasina tidak dapat dihubungi dan putra sekaligus penasihatnya, Sajeeb Wazed, tidak menanggapi permintaan komentar berulang kali.

Baca juga: 29 Anggota Partai Politik yang Berkuasa di Bangladesh Tewas dalam Semalam, Rumahnya Ikut Dijarah

Jenderal Waker-Uz-Zaman belum menjelaskan secara terbuka keputusannya untuk menarik dukungan dari Hasina.

Namun, skala protes dan jumlah korban tewas sedikitnya 241 orang membuat dukungan terhadap Hasina dengan segala cara tidak dapat dipertahankan.

"Ada banyak keresahan di dalam pasukan," kata Brigjen (Purn.) M. Sakhawat Hossain.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini