Hal itu disampaikannya dalam pidato pada upacara pemakaman kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dan pengawalnya, Wassim Abu Shaaban, di Masjid Imam Muhammad Bin Abdul Wahhab di ibu kota Qatar, Doha.
Menurut Khaled Meshaal, pembunuhan terhadap salah satu Pemimpin Hamas, malah akan membuat rakyat Palestina lebih kuat.
“Membunuh salah satu pemimpin kami hanya akan membuat rakyat kami lebih kuat," ungkapnya, Jumat (2/8/2024), dilansir MEMO.
“Kami tidak akan berkompromi dengan prinsip-prinsip kami, dan kami juga tidak akan mengakui Israel."
"Rakyat kami akan tetap berkomitmen pada persatuan nasional kami dan akan mengikuti jalan jihad, perlawanan, dan pemulihan hak-hak kami," tegasnya.
Minggu lalu, Israel mengatakan telah mengonfirmasi kematian kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif, dalam serangan udara di Gaza pada bulan Juli.
Tidak seperti Haniyeh, yang telah tinggal di pengasingan di Qatar selama bertahun-tahun, Yahya Sinwar tetap tinggal di Gaza.
Baca juga: Menlu AS Komentari Yahya Sinwar Jadi Kepala Biro Politik Hamas, Gantikan Ismail Haniyeh
Sebagai pemimpin Hamas di wilayah tersebut sejak 2017, ia jarang muncul di depan umum, tetapi tetap memegang kendali ketat atas kekuasaan Hamas.
Dekat dengan Deif dan sayap bersenjata, yang dikenal sebagai Brigade Qassam, ia berupaya membangun kemampuan militer kelompok tersebut.
Update Perang Israel-Hamas
Koresponden Al Jazeera di lapangan melaporkan bahwa serangan udara Israel telah menghantam daerah tengah Jalur Gaza dan bagian timur Khan Younis di selatan dalam apa yang tampaknya menjadi konsentrasi serangan.
Setelah sehari di mana puluhan orang terbunuh di Gaza, tiga orang lagi tewas dan lebih dari 10 orang terluka dalam serangan Israel semalam yang menghancurkan dua rumah dan tenda yang menampung orang-orang terlantar di Deir el-Balah, Gaza tengah.
Hamas telah menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai kepala politik baru gerakan tersebut untuk menggantikan Ismail Haniyeh yang dibunuh di Teheran dalam serangan yang secara luas dikaitkan dengan Israel.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Israel tetap berkomitmen untuk membunuh Sinwar menyusul berita terpilihnya dia sebagai pemimpin baru biro politik Hamas.
Pejuang Hamas menargetkan tank-tank Israel di Kota Rafah selatan dengan roket dan bom saat pasukan Israel memusatkan serangan di Gaza tengah dan wilayah timur Khan Younis di selatan.