TRIBUNNEWS.COM - Jet tempur F-22 Raptor Angkatan Udara AS kini sudah berada di Timur Tengah.
F-22 dikerahkan untuk menghadapi Iran dan proksi-proksinya di kawasan tersebut, ujar Komando Pusat AS (CENTCOM), Kamis (8/8/2024).
Pentagon juga menambah jumlah pasukannya di wilayah tersebut setelah tewasnya pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pada 31 Juli lalu.
Iran secara terbuka menyebut serangan itu didalangi oleh Israel dan berjanji akan membalasnya.
Pembalasan yang disebut Iran dapat berupa serangan langsung dari wilayahnya dan serangan tidak langsung melalui pasukan proksinya.
Kelompok Hizbullah yang menguasai Lebanon selatan dan perbatasan Lebanon dengan Israel, mungkin juga melancarkan serangan.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan AS di Irak dan Suriah telah mengalami serangan roket dari milisi yang berpihak pada Iran di sana.
Dikutip dari airandspaceforces.com, F-22 adalah pesawat tempur paling canggih di antara pasokan kekuatan baru yang masuk ke wilayah tersebut, termasuk kapal perang AS yang mampu menembak jatuh rudal balistik.
AS juga dapat memperkuat pertahanan rudal balistik berbasis darat di wilayah tersebut.
F-22 adalah pesawat tempur superioritas udara generasi kelima yang utama milik Angkatan Udara.
"Pesawat ini dapat menjadi platform pertahanan yang sangat berharga," kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon, Sabrina Singh, tentang pengerahan F-22 ke Timur Tengah.
Baca juga: Populer Internasional: Bandara Ben Gurion Tel Aviv Sepi - Iran Gelar Latihan Militer Besar-besaran
"Pesawat ini menambah kemampuan manuver dan sistem tambahan yang memungkinkan komandan memiliki opsi yang lebih fleksibel."
"Dan saya pikir ini mengirimkan sinyal yang sangat jelas ke wilayah tersebut bahwa kami ingin melihat ketegangan mereda."
"Dan ini mengirimkan pesan pencegahan yang sangat kuat."