TRIBUNNEWS.COM - Seorang jurnalis Israel membuat pernyataan yang mengejutkan pada Kamis (7/8/2024).
Pernyataan jurnalis sayap kanan, Yehuda Schlesinger membuat pernyataan yang menormalisasikan rudapaksa tahanan Palestina di penjara Israel.
Seolah tak punya hati, ia mengatakan bahwa rudapaksa tahanan Palestina bukanlah masalah besar karena tidak ada larangan dalam kebijakan Israel.
"Satu-satunya hal yang menjadi masalah bagi saya di sini adalah tidak adanya kebijakan negara yang mengatur penyiksaan terhadap tahanan (Palestina)," katanya dalam sebuah program televisi Channel 12.
Ia justru membenarkan hal tersebut dan menjadikan itu sebagai salah satu cara Israel untuk membalaskan dendamnya.
"Pertama, mereka memang pantas mendapatkannya dan ini adalah balas dendam besar yang perlu kita berikan kepada mereka," kata jurnalis dari surat kabar Israel Hayom itu, dikutip dari Anadolu Anjansi.
Menurut Schlesinger, tindakan keji ini bisa menjadi tameng bagi Israel.
"Dan yang kedua, mungkin ini juga akan lebih berguna bagi kita sebagai pencegah," katanya.
Tidak hanya itu, ia menyerukan agar aksi keji ini disahkan oleh pemerintahan Israel.
"Sangat disayangkan bahwa kita tidak melakukannya secara terlembaga sebagai bagian dari peraturan penyiksaan tahanan," jelas Schlesinger.
Komentar tersebut muncul setelah video penyiksaan dan rudapaksa tahanan Palestina oleh tentara Israel bocor.
Video Penyiksaan Tahanan Palestina oleh Tentara Israel Bocor
Baca juga: AS Kecam Kelakuan Tentara Israel Perkosa Tahanan Palestina, Terekam CCTV
Video tentara Israel melakukan rudapaksa kepada tahanan Palestina bocor pada hari Rabu (7/8/2024).
Dalam video yang disiarkan oleh Channel 12 Israel menunjukkan tentara Israel yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang pria Palestina di Sde Teiman Israel.
Terdapat 25 tahanan Palestina di dalam penjara yang dipaksa untuk berbaring telungkup di tanah.