Pada konferensi pers, JMA mengimbau agar masyarakat di wilayah yang terkena dampak, untuk waspada terhadap gempa berkekuatan hingga 6 skala Richter pada minggu mendatang, termasuk dua hingga tiga hari ke depan, The Japan Times melaporkan.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kushida mengeluarkan instruksi terkait upaya tanggap gempa bumi, seperti menyediakan informasi yang tepat waktu dan akurat kepada publik terkait tsunami, evakuasi, dan lainnya, serta menilai keadaan kerusakan sesegera mungkin, dan bertindak dalam koordinasi yang erat dengan pemerintah setempat.
Pemerintah Jepang telah memperkirakan bahwa peluang terjadinya gempa bumi berkekuatan 8 hingga 9 skala Richter di sepanjang Palung Nankai dalam 30 tahun ke depan adalah sekitar 70 persen-80 persen, demikian dilaporkan Kantor Berita Kyodo.
Mengutip Japan Times, jika terjadi gempa bumi besar di Palung Nankai, guncangan hebat diperkirakan terjadi di wilayah yang luas dari wilayah Kanto hingga Kyushu, dan gelombang tsunami tinggi diantisipasi di sepanjang pantai Pasifik dari wilayah Kanto hingga Okinawa.
Diperkirakan bahwa jumlah korban tewas dapat mencapai 323.000, menurut perkiraan tahun 2012.
Gempa besar di Palung Nankai secara historis telah menyebabkan kerusakan parah, yang berasal dari wilayah batas lempeng yang membentang dari Teluk Suruga hingga lepas pantai Hyuganada.
Pada tahun 2011, gempa bumi magnitudo 9,0 di pantai timur negara tersebut menyebabkan tsunami yang menewaskan sekitar 20.000 orang.
Secara global, gempa bumi terbesar yang pernah tercatat adalah gempa bumi berkekuatan M 9,5 di Chili pada tanggal 22 Mei 1960, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)