“Serangan terarah ini, yang terjadi pada saat para mediator tengah berupaya melanjutkan negosiasi untuk kesepakatan pertukaran sandera yang dapat mengarah pada gencatan senjata permanen, menandakan niat pemerintah Israel untuk menghalangi dan melemahkan upaya ini,” katanya.
Juru bicara tersebut menyerukan diakhirinya “pelanggaran berkelanjutan Israel terhadap hukum internasional” dan mendesak agar “pihak yang bertanggung jawab atas kekejaman tersebut dimintai pertanggungjawaban.”
Kementerian Luar Negeri Saudi juga mengutuk serangan pasukan pendudukan Israel terhadap Sekolah Al-Taba'een.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut menekankan “kebutuhan mendesak untuk menghentikan pembantaian di Jalur Gaza,” dan mengutuk “kelambanan masyarakat internasional dalam meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya.”
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyebut pemboman sekolah oleh Israel sebagai “agresi terbuka.”
“Kami sekali lagi menegaskan kembali tuntutan kami agar para pemimpin dan pasukan keamanan Israel diadili atas genosida warga Palestina dan kejahatan perang yang dilakukan di Palestina,” kata Sharif.
Irak juga mengecam serangan Israel. "Serangan yang terus-menerus terhadap warga sipil ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap norma dan konvensi internasional," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Irak.
“Mereka juga menunjukkan pengabaian Israel terhadap upaya global yang bertujuan mencapai gencatan senjata di Gaza,” tambahnya.
Kementerian mendesak masyarakat internasional, khususnya dunia Islam, untuk “mengambil sikap tegas untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.”
Dengan pengeboman sekolah Al-Taba'een, jumlah total sekolah yang menjadi sasaran tentara Israel di Kota Gaza selama seminggu terakhir telah meningkat menjadi enam, menurut penghitungan Anadolu.
Meskipun ada seruan pada hari Kamis dari para mediator, termasuk Mesir, AS, dan Qatar, untuk menghentikan permusuhan, mencapai gencatan senjata, dan perjanjian pertukaran sandera, Israel tetap melanjutkan serangan mematikannya di Jalur Gaza.
Serangan Israel terhadap Jalur Gaza telah menewaskan hampir 39.800 orang sejak Oktober lalu menyusul serangan lintas perbatasan oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkannya untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserang pada 6 Mei.
Bom Israel Telah Membuat 100 Warga Palestina Mati Syahid Saat Sedang Melaksanakan Salat Subuh
Serangan Israel terhadap sekolah di Gaza menewaskan lebih dari 100 warga Palestina saat salat subuh.