TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengaktifkan sirene serangan udara di Israel utara.
Israel mengatakan telah mendeteksi 30 proyektil melintasi perbatasan dari Lebanon, Senin (12/8/2024).
Diberitakan Al Jazeera, Israel mengklaim sejumlah roket jatuh di area terbuka.
Tidak ada korban luka dalam serangan tersebut.
Militer Israel menambahkan, mereka menyerang daerah tempat roket ditembakkan.
"Setelah sirene berbunyi beberapa saat lalu di Israel utara, sekitar 30 proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon menuju wilayah Kabri, beberapa di antaranya jatuh di area terbuka," kata IDF, Senin.
"Tidak ada korban luka yang dilaporkan," lanjutnya.
Hizbullah Klaim Tanggung Jawab
Sementara itu, Hizbullah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Dilansir The Times of Israel, Hizbullah mengklaim menargetkan pangkalan militer.
Hal ini sebagaimana dilaporkan Al Mayadeen yang berafiliasi dengan Hizbullah.
Serangan itu terjadi di tengah antisipasi serangan balasan oleh Iran dan pasukan proksinya di kawasan itu terhadap Israel, atas pembunuhan Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran akhir bulan lalu.
Baca juga: Pejabat Palestina Ungkap Alasan Iran Belum Serang Israel: Tunggu Lingkaran Perlindungan Tumbang
Pertempuran antara militan Hizbullah di Lebanon dan pasukan Israel di utara telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza akan menyebar.
Perintah Khamenei
Iran akan melaksanakan perintah Pemimpin Tertinggi, Ali Khamenei, untuk "menghukum keras" Israel atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran.
"Perintah pemimpin tertinggi mengenai hukuman berat terhadap Israel dan balas dendam atas darah martir Ismail Haniyeh sudah jelas dan eksplisit dan akan dilaksanakan dengan cara sebaik mungkin," kata wakil komandan Korps Garda Revolusi Islam, Ali Fadavi, Jumat (9/8/2024), dikutip dari Al Jazeera.