News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

AS Akui Sulit Prediksi Balasan Iran ke Israel: Kemungkinan Serangan Teheran Bakal Signifikan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah gambar yang diambil pada tanggal 20 Agustus 2010 menunjukkan bendera Iran berkibar di lokasi yang dirahasiakan di republik Islam tersebut di samping rudal permukaan-ke-permukaan Qiam-1 (Rising) yang diuji tembak sehari sebelum Iran dijadwalkan meluncurkan pembangkit listrik tenaga nuklir pertama buatan Rusia. Menteri Pertahanan Iran Ahmad Vahidi mengatakan rudal tersebut sepenuhnya dirancang dan dibuat di dalam negeri dan ditenagai oleh bahan bakar cair.

"Kami menganggap bahwa adalah tugas kami untuk membalas darahnya (tewasnya Haniyeh) dalam insiden pahit dan sulit yang terjadi di wilayah Republik Islam ini," kata Khamenei, seraya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Haniyeh dan kelompok Palestina.

Sebagai informasi, Haniyeh tewas diserang di Teheran, Rabu dini hari, dalam perjalanannya menghadiri pelantikan Presiden baru Iran, Masaoud Pezeshkian.

Acara pelantikan Pezeshkian diketahui menjadi kemunculan terakhir Haniyeh.

Selain Haniyeh, pengawal pribadinya yang juga Wakil Komandan Brigade Al-Qassam, Wasim Abu Shaaban, juga tewas dalam serangan itu.

Meski demikian, Israel hingga saat ini belum membantah ataupun mengakui pembunuhan terhadap Haniyeh.

Tetapi, sumber di Gedung Putih mengatakan Israel langsung menghubungi AS setelah Haniyeh tewas dan mengabarkan mereka lah yang membunuh Pemimpin Hamas tersebut.

Baca juga: 2 Sosok yang Bantu Israel Bunuh Haniyeh Ternyata Anggota IRGC, Langsung Dievakuasi Mossad dari Iran

China Beri Dukungan untuk Iran

TEHERAN, IRAN - 27 MARET: Menteri Luar Negeri Iran saat itu, Mohammad Javad Zarif (kanan), bertemu dengan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (kiri), di Teheran, Iran pada 27 Maret 2021. (Fatemeh Bahrami / Anadolu Agency via AFP)

Sementara itu, China menyatakan dukungannya terhadap Iran dalam mempertahankan "kedaulatan, keamanan, dan martabat nasionalnya," pasca-kematian Ismail Haniyeh di Teheran.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, pada Penjabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani, lewat sambungan telepon, Minggu (11/8/2024).

Dalam panggilan itu, Wang menegaskan Beijing mengecam pembunuhan Haniyeh pada 31 Juli 2024, di Teheran.

Beijing, kata Wang, menilai serangan itu telah melanggar kedaulatan Iran dan mengancam stabilitas regional.

Kepada Kani, Wang mengatakan pembunuhan Haniyeh telah "secara langsung merusak proses negosiasi gencatan senjata Gaza, serta merusak perdamaian dan stabilitas regional," bunyi pernyataan Kementeriar Luar Negeri China, dilansir Reuters.

Diketahui, Iran dan Hamas menuduh Israel melakukan serangan terhadap Haniyeh.

Tetapi, Israel belum mengklaim atau membantah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Meski demikian, Iran telah berjanji untuk "menghukum keras" Israel atas kematian Haniyeh.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini