TRIBUNNEWS.COM - Israel mencoba menghasut warga Palestina dengan menjatuhkan selebaran berisi rokok di Jalur Gaza.
Israel menempelkan satu batang rokok ke sebuah kertas selebaran yang menawarkan lebih banyak rokok jika mereka memiliki informasi tentang keberadaan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, dan mau memberitahukannya kepada Israel.
"Merokok itu berbahaya, tapi Hamas lebih berbahaya," tulis Israel di kertas selebaran itu dengan bahasa Arab.
Mereka juga menampilkan foto Yahya Sinwar pada selebaran itu.
Pada lembar lain di kertas itu terdapat satu batang rokok asli yang dibungkus menggunakan selotip bertuliskan bahasa Arab.
"Apakah Anda menginginkan lebih?" tulis Israel di bagian bawah.
Selebaran itu juga memuat nomor WhatsApp milik intelijen Israel.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada distribusi rokok dengan tulisan-tulisan tersebut bertujuan untuk menyampaikan pesan, Hamas tidak dapat memerintah di Jalur Gaza.
"Tujuannya adalah untuk memperkuat tantangan dan mengutuk gerakan tersebut dan ketidakmampuannya untuk memaksakan ketertiban umum," kata pejabat keamanan Israel kepada media Israel, Senin (12/8/2024), dikutip dari Aawsat.
Meskipun kampanye Israel terkesan mengejek Hamas dan para pemimpinnya, banyak warga Palestina yang menertawakan apa yang dilemparkan kepada mereka.
Beberapa dari mereka bergegas untuk mencoba menangkap rokok yang ditempel di beberapa selebaran.
Baca juga: Israel Mengaku Hampir Tangkap Yahya Sinwar di Terowongan Gaza: Kopinya Masih Panas, Ada Banyak Uang
Selain makanan dan obat-obatan yang parah, terdapat banyak kelangkaan barang di Jalur Gaza, termasuk rokok.
Hal ini mendorong banyak dari mereka untuk menggunakan tembakau produksi lokal.
Harga rokok berfluktuasi sejak awal perang di Jalur Gaza, hingga harga satu batang tembakau lokal Levantine mencapai 50-70 shekel (sekitar 20 dolar), tergantung varietas dan kualitasnya.