News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kemenlu AS Kecam Aksi Ben-Gvir Serbu Al-Aqsa: Ini Tak Sejalan dengan Arahan Netanyahu

Penulis: Bobby W
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan gambar rekaman video UGC yang diunggah pada 13 Agustus 2024, memperlihatkan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir (kedua dari kanan) meneriakkan slogan 'Am Yisrael Chai' saat berkunjung ke Temple Mount.

TRIBUNNEWS.COM - Aksi menteri keamanan nasional sayap kanan, Israel Itamar Ben-Gvir, yang memimpin doa bagi jemaah kaum Yahudi di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Selasa (13/8/2024), menuai kecaman banyak pihak.

Aksi Ben-Gvir ini menuai kecaman dari Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB, Prancis, Yordania, Mesir, Qatar, Arab Saudi, dan beberapa negara lainnya.

Di Amerika Serikat sendiri, salah satu yang berang dengan aksi Ben-Gvir tersebut adalah Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.

Blinken secara terang-terangan mengkritik keras aksi Ben-Gvir ke lokasi yang dinilainya sangat sensitif tersebut.

Ia menilai tindakan gegabah Ben-Gvir tersebut sebagai provokasi yang dapat memicu kekacauan di kawasan Timur Tengah.

"Tindakan provokatif ini hanya memperburuk ketegangan di saat ketika semua seharusnya memfokuskan perhatian pada upaya diplomatik untuk mencapai perjanjian gencatan senjata," kritik Blinken kepada Ben-Gvir.

Blinken juga kembali menegaskan, Washington mendukung pengaturan status quo di Al-Aqsa, di mana orang Yahudi boleh mengunjungi, tetapi tidak berdoa di atas kompleks tersebut.

Karena hal tersebut, Blinken pun mengaku kecewa dengan kelakuan Itamar Ben-Gvir yang seolah tak acuh dengan komitmen AS tersebut.

"Kunjungan Ben-Gvir (ke Al-Aqsa) iniĀ  menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap status quo terkait tempat-tempat suci di Yerusalem," kata Blinken dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam waktu setempat.

Sejumlah pejabat Kemenlu AS lainnya juga menilai Aksi Ben-Gvir iniĀ  telah melanggar arahan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Hal ini diutarakan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel.

Baca juga: Prancis dan Negara-negara Arab Kecam Provokasi Ben-Gvir yang Menyerbu ke Kompleks Masjid Al-Aqsa

"Kami sudah menghubungi Kantor Perdana Menteri Israel untuk menjelaskan kejadian pagi ini (Kunjungan Ben-Gvir di Al-Aqsa)."

"Mereka menyebutnya (aksi Ben-Gvir) merupakan penyimpangan dari kebijakan Israel dan penyimpangan dari status quo." ucap Patel usai pihaknya menghubungi kantor Benjamin Netanyahu.

Patel juga mengatakan langkah-langkah Ben-Gvir ini justru merugikan keamanan Israel sendiri di tengah ketegangan yang sudah sangat tinggi di kawasan tersebut.

"Kami tentu saja memperhatikan dengan seksama tindakan dan aktivitas Ben-Gvir yang kami anggap justru mengurangi rasa keamanan di Israel," kritik Patel kepada Ben-Gvir

"Ia (Ben-Gvir) telah berkontribusi pada ketidakamanan dan ketidakstabilan yang lebih besar di kawasan Israel," pungkas Patel dalam sebuah konferensi pers.

Ben-Gvir Pimpin Ratusan Pemukim Israel Serbu Al-Aqsa

Seperti yang diwartakan sebelumnya, Itamar Ben-Gvir menuai kontroversi setelah memimpin ratusan pemukim Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Selasa (13/8/2024), dengan pengawalan dari polisi.

Dalam aksi kontroversi tersebut, Ben-Gvir ditemani oleh Menteri Urusan Negev dan Galilea, Yitzhak Wasserlauf, serta kelompok besar pemukim Israel lainnya.

Mereka memasuki Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Maghribi dan berkeliling di halaman timur kompleks dengan pengawalan polisi yang ketat.

Sumber lokal kepada kantor berita Palestina, WAFA, menyebutkan polisi membatasi akses jamaah ke kompleks saat kedua menteri tersebut berada di sana.

Tangkapan layar yang diambil dari rekaman AFPTV menunjukkan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir berbicara di kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada 17 Juli 2024.

Ditanyai terkait aksi provokatifnya tersebut, Ben-Gvir menilai kedatangannya ke Al-Aqsa ini dapat dibenarkan keran digelar untuk memperingati hari suci Tisha B'Av.

"Kita berada di Tisha B'Av, Temple Mount, untuk memperingati penghancuran Bait Suci. Namun, perlu dikatakan dengan tulus: ada kemajuan yang sangat signifikan di sini dalam tata kelola, dalam kedaulatan. Seperti yang telah saya katakan, kebijakan kita adalah memungkinkan doa," kata Ben-Gvir saat berada di kompleks Al-Awsa.

Serangan Ben-Gvir mendapat kritik dari beberapa pejabat Israel, termasuk dari Netanyahu.

Netanyahu menyatakan menteri keamanan nasionalnya tidak berhak "menetapkan kebijakan di Temple Mount" seenaknya sendiri dan melanggar status quo situs suci tersebut.

Beberapa pihak, termasuk pemimpin oposisi Yair Lapid, menganggap aksi Ben-Gvir tersebut membahayakan keamanan Israel.

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini