Kementerian luar negeri Yordania juga mengutuk "penyerbuan" masjid tersebut, menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."
"Pelanggaran terus-menerus terhadap status quo historis dan hukum di Yerusalem dan kesuciannya memerlukan posisi internasional yang jelas dan tegas yang mengutuk pelanggaran ini," kata juru bicara kementerian Sufyan al-Qudah dalam sebuah pernyataan.
Masuknya ke kompleks Al-Aqsa pada hari Selasa bertepatan dengan hari berkabung Yahudi Tisha Be'Av yang memperingati penghancuran kuil kuno tersebut.
Bulan lalu, Ben-Gvir, yang dikenal dengan gerakan provokatifnya, mengatakan bahwa ia telah berdoa di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa, menentang aturan lama yang mengizinkan kunjungan orang Yahudi tetapi melarang doa.
AS Juga Turut Kecam Ben Gvir
AS turut mengecam Itamar Ben Gvir karena memimpin doa orang-orang Yahudi di Masjid Al-Aqsa, upaya Ben Gvir itu dianggap merusak upaya perundingan menuju Gencatan Senjata.
Amerika Serikat pada hari Selasa mengecam menteri keamanan nasional sayap kanan Israel Itamar Ben Gvir karena memimpin doa di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Dan Amerika Serikat juga mengatakan Ben Gvir telah merusak upaya perundingan menuju gencatan senjata di Gaza.
"Amerika Serikat berdiri teguh dalam upaya mempertahankan status quo bersejarah terkait situs-situs suci Yerusalem dan tindakan sepihak apa pun, yang membahayakan status quo tersebut, tidak dapat diterima," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel kepada wartawan.
"Hal ini tidak hanya tidak dapat diterima, tetapi juga mengalihkan perhatian dari apa yang kami anggap sebagai waktu penting, saat kita tengah berupaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata ini," katanya, mengacu pada dorongan yang dipimpin AS untuk mengadakan pembicaraan pada hari Kamis guna menghentikan perang Israel-Hamas.
Itamar Ben Gvir, salah satu menteri sayap kanan dalam koalisi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, memimpin ratusan warga Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada hari Selasa untuk memperingati hari libur Yahudi.
Kunjungan tersebut melanggar aturan di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel yang mengizinkan orang Yahudi dan non-Muslim lainnya untuk mengunjungi kompleks masjid tetapi tidak untuk berdoa atau menampilkan simbol-simbol keagamaan.
Masjid ini merupakan tempat tersuci ketiga bagi umat Islam, tetapi kompleks ini juga merupakan tempat tersuci bagi umat Yahudi, dihormati sebagai situs kuil kuno yang dihancurkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 M.
Pimpin Ratusan Pemukim Israel Menyerbu ke Masjid Al-Aqsa
Menteri Israel, Itamar Ben Gvir memimpin ratusan pemukim Yahudi menyerbu masuk ke Masjid Al-Aqsa dengan perlindungan polisi.
Sedangkan Jamaah Palestina dilarang memasuki kompleks tersebut ketika Ben Gvir dan menteri pemerintah lainnya menyerbu tempat suci tersebut di bawah perlindungan polisi.