"Semakin banyak kehadiran militer Rusia yang dihancurkan di wilayah perbatasan, maka semakin dekat perdamaian dan keamanan nyata bagi negara kami. Negara Rusia harus bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya," katanya pada hari Selasa lalu (13/8/2024).
Rusia Tuding NATO dan AS Jadi Dalang Invasi Ukraina ke Kursk
Langkah Ukraina yang terus menggerogoti wilayah Kursk milik Rusia membuat Kremlin berang.
Hal ini diutarakan Ajudan Presiden Rusia, Nikolai Patrushev pada Jumat (16/8/2024) dalam wawancaranya dengan surat kabar Izvestia.
Menanggapi aksi militer Ukraina yang seminggu ini terus mencaplok wilayah Rusia, Patrushev menuduh bahwa NATO dan beberapa negara Barat lainnya merupakan dalang dari invasi di Kursk tersebut.
"Operasi di Kursk ini pasti direncanakan bersama oleh NATO dan negara-negara Barat lainnya," ujar Patrushev.
Patrushev juga menilai bahwa pernyataan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, yang mengaku tidak mengetahui rencana serangan di Kursk adalah sebuah kebohongan publik.
"Pernyataan Presiden AS (Joe Biden) bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan Kyiv di Kursk tidak benar," sindir Patrushev.
Patrushev meyakini bahwa invasi Ukraina ke Kursk tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan partisipasi langsung dari AS dan NATO.
"Mustahil Ukraina dapat melakukan invasi ke Kursk tanpa bantuan dan dukungan dari mereka (AS dan NATO), Kyiv tidak akan berani menyerbu wilayah Rusia sendirian," sindir Patrushev.
(Tribunnews.com/Bobby)