TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-905 pada Jumat (16/8/2024).
Rusia melaporkan adanya serangan di daerah Sevastopol, Kerch, dan Jembatan Krimea pada pukul 05.00 waktu setempat.
Sebelumnya, pada pukul 01.00 dan 03.00 waktu setempat, Ukraina melaporkan serangan di Kyiv dan wilayah timur laut Ukraina, seperti diberitakan Telegraf.
Gara-gara Invasi Dadakan Ukraina di Kursk, Rusia Kelabakan Cari Penggali Parit
Rusia sedang gencar menyebar iklan, militernya membutuhkan penggali parit untuk membangun pertahanan di Kursk setelah invasi mendadak dari Ukraina.
Upah yang ditawarkan setara dengan US$2.500 sebulan atau lebih, menurut laporan BBC Rusia.
"Iklan tersebut menyerukan buruh dan pekerja umum tanpa pengalaman, tetapi juga operator ekskavator, dan menjanjikan pekerjaan akan berada di luar zona pertempuran dengan tanpa bahaya," lapor surat kabar itu, Jumat.
Institut untuk Studi Perang, mengutip citra satelit, mengatakan Rusia sedang terburu-buru mencoba untuk membentengi garis 10 mil (16km) dari garis depan Ukraina di Kursk.
PBB Minta Rusia Buka Koridor Kemanusiaan
Kantor hak asasi manusia PBB (UNHCR) meminta pemerintah Rusia untuk mengizinkannya mengunjungi wilayah Rusia yang terkena dampak kampanye lintas batas Ukraina.
"Sebelumnya, kami telah berulang kali meminta Rusia untuk membuka akses ke wilayah Rusia dan wilayah Ukraina di bawah kendali Rusia, tetapi tidak berhasil," kata Liz Throssell, juru bicara UNHCR, Kamis (15/8/2024).
Sebaliknya, Ukraina mengatakan akan membuka koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil menuju Rusia dan Ukraina, dan pejabat Ukraina telah menjanjikan akses bagi organisasi kemanusiaan internasional seperti Komite Internasional Palang Merah dan PBB.
Sementara itu, Agence France-Presse (AFP) mengatakan wartawannya melihat sekitar 500 pengungsi dari daerah perbatasan Rusia di Kursk, mengantre untuk mendapatkan makanan dan pakaian yang didistribusikan oleh Palang Merah Rusia.
Baca juga: Foto-foto Prajurit Rusia Jadi Tahanan di Negeri Sendiri, Ukraina Panen Tawanan Perang
Ukraina Bangun Kantor Militer di Kursk
Kolonel Jenderal Oleksandr Syrskyi, panglima tertinggi Ukraina, mengatakan Ukraina telah mendirikan kantor komandan militer di Kursk yang diduduki.
"Kami terus maju di wilayah Kursk. Sebuah kantor komandan militer telah dibentuk yang harus memastikan ketertiban dan juga semua kebutuhan penduduk setempat," kata Syrskyi.
Ia mengatakan kantor tersebut akan dipimpin oleh Mayor Jenderal Eduard Moskalyov.