News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Perjuangkan Vaksin Polio untuk Anak-anak di Gaza, PBB Serukan Jeda Kemanusiaan

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Israel mulai vaksinasi Polio kepada semua prajurit yang bertugas di Jalur Gaza, surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres pada Jumat (16/8/2024) kemarin, menyerukan agar pihak-pihak yang berkonflik di Gaza bersedia menyepakati jeda kemanusiaan agar kampanye vaksin Polio dapat dilakukan.

Otoritas Gaza menyalahkan serangan militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Vaksin siap diluncurkan

Dimulai pada akhir bulan, PBB akan meluncurkan kampanye dua tahap untuk memvaksinasi lebih dari 640.000 anak di Gaza yang berusia di bawah 10 tahun.

WHO telah menyetujui pelepasan 1,6 juta dosis vaksin polio dan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengoordinasikan upaya pengiriman dan peralatan rantai dingin yang dibutuhkan untuk penyimpanan.

Sementara itu, tim medis dari badan pengungsi Palestina PBB, UNRWA – penyedia layanan kesehatan primer terbesar di Gaza – siap memberikan vaksin dan membantu logistik.

Kasus Polio dikonfirmasi

Seorang pejabat senior Barat, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan mereka memahami setidaknya ada satu kasus yang dikonfirmasi dan dua kasus yang diduga terjadi di antara warga Palestina di daerah kantong itu.

Sayangnya, mungkin tidak akan ada jeda kemanusiaan tunggal tetapi beberapa jeda yang lebih pendek.

Bahayanya adalah bahwa ancaman wabah penyakit tidak terbatas di Gaza, yang menurut pejabat tersebut merupakan "bom waktu penularan".

Pejabat tersebut menjelaskan bahwa ketika musim hujan dimulai akhir musim gugur ini, limbah mentah yang terkontaminasi dapat "terdorong" ke akuifer tempat Israel, Mesir, dan Yordania mengambil air.

Poliomielitis, yang menyebar terutama melalui jalur fekal-oral, adalah virus yang sangat menular yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan.

Anak-anak di bawah usia 5 tahun paling berisiko terkena penyakit virus ini, terutama bayi di bawah usia 2 tahun, karena kampanye vaksinasi normal telah terganggu oleh konflik selama 10 bulan.

Tanpa layanan kesehatan yang layak, penduduk Gaza sangat rentan terhadap wabah penyakit, kata pejabat kesehatan masyarakat dan kelompok bantuan.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini