Polisi pendudukan mengatakan, pada Senin (19/8/2024) pagi, kalau pemboman yang terjadi kemarin malam, Minggu, di Tel Aviv, adalah “operasi permusuhan (penyerangan).”
Pernyataan polisi Israel menambahkan, "(Terduga) pelaku tersebut tampaknya datang dari daerah Nablus di Tepi Barat."
Merujuk pada hipotesis polisi Israel yang menduga terduga pelaku pengeboman berasal dari Nablus, Tepi Barat, penyerangan ini terjadi saat militer Israel dan milisi bersenjata Israel dari kelompok Yahudi ekstrem, gencar melakukan penyerangan dan perusakan ke warga Palestina dan properti mereka di Tepi Barat.
Pada pekan pertama Agustus ini, pasukan pendudukan Israel (IDF) meledakkan markas besar gerakan Fatah, Rabu (7/8/2024) saat mereka menyerbu kamp Balata, sebelah timur Nablus di Tepi Barat.
Badan Berita dan Informasi Palestina (Wafa) mengutip sumber yang mengatakan, “Pasukan pendudukan Israel menyerbu wilayah timur Jalan Al-Quds dan pos pemeriksaan militer Beit Furik, disertai dengan buldoser, dan menggerebek sejumlah rumah di wilayah Kamp Balata di tengah baku tembak, bom suara, dan gas, dan dilanjutkan dengan meledakkan markas gerakan Fatah di tengah kamp.”
Baca juga: Media AS: Tentara Israel Frustasi dan Kelelahan di Gaza Saat Harus Menyerbu Hizbullah di Lebanon
Laporan menunjukkan kalau markas besar gerakan Fatah telah menjadi sasaran operasi pengeboman dan bombardemen sebelumnya.
"Setelah menyerbu di wilayah timur kota, beberapa kendaraan militer (israel) juga menyerbu kota dari daerah Jabal al-Tur, dan melakukan penggerebekan di sejumlah lingkungan di Kota Tua dan memotret beberapa situasi di sana, tanpa mencatat adanya korban jiwa," tulis laporan Khaberni mengutip Wafa.
Di bawah ini adalah video peledakan Markas Gerakan Fatah oleh IDF:
Ikut Bergabung dalam Perlawanan
Perlawanan milisi Palestina di Tepi Barat kini meluas dan tidak hanya melibatkan dua faksi besar, Hamas dan PIJ, namun juga mulai mengusik gerakan Fatah untuk ikut bergabung melawan Israel.
Sepanjang Juli kemarin, bentrokan sengit meletus antara pejuang perlawanan dan pasukan Pendudukan Israel menyusul serangan ke kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, Tepi Barat bagian utara,
Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer gerakan Fatah, mengumumkan pada awal Juli kalau para petempur mereka terlibat dalam konfrontasi bersenjata yang intens dengan pasukan Israel.
Baca juga: Penyergapan Jenin Adalah Keajaiban Militer, Tanpa Terowongan Pun Tentara Israel Ambrol Bak di Gaza
Bentrokan dimulai setelah pasukan Pendudukan Israel, disertai kendaraan militer dan buldoser, menyerbu kota tersebut.
Pendudukan Israel memberlakukan pengepungan di pintu masuk kamp Nur Shams pada Senin pagi, mengerahkan penembak jitu di atap-atap bangunan tempat tinggal.
Situasi masih tegang karena pejuang perlawanan dan pasukan Israel terus terlibat baku tembak besar-besaran.
Baca juga: Ksatria Malam Brigade Martir Al Aqsa Libas IDF di Nablus, Batalyon Hamas-Fatah-PIJ Gabung di Tulkarm