News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel Menyebut Israel Dipimpin oleh Para Pengkhianat, Termasuk Netanyahu, Mendorong ke Jurang

Penulis: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant. Friksi keduanya kembali menajam seiring belum berlangsungnya invasi militer Israel ke Lebanon guna mengusir Hizbullah dari garis perbatasan. Friksi ini dimanfaatkan Hizbullah untuk meningkatkan serangan ke wilayah pendudukan Israel.

Menutup artikelnya, Haaretz menegaskan bahwa pendudukan Israel dijalankan oleh kelompok-kelompok yang mementingkan diri sendiri yang digambarkan sebagai "pengkhianat", dengan mengatakan,

"Menteri Keuangan merusak perekonomian, Menteri Keamanan Nasional merusak keamanan nasional, Menteri Pendidikan merusak para siswa, dan Perdana Menteri mendorong Israel ke jurang kehancuran."

Netanyahu tawarkan keruntuhan 'Israel', tulis media Israel

Benjamin Netanyahu "secara tidak sengaja melayani kepentingan Iran dan Hizbullah, seperti yang sebelumnya dia lakukan dengan Hamas," tulis mantan ombudsman pasukan pendudukan Israel Mayor Jenderal Itzhak Brik dalam sebuah artikel untuk situs web berita Israel Maariv.

Ia mengatakan bahwa Netanyahu adalah "hadiah dari pemerintah Israel untuk musuh-musuhnya," dari Iran hingga Hizbullah.

Brik menjelaskan bahwa kebijakan Netanyahu yang gagal telah menguntungkan Poros Perlawanan.

Mantan pejabat itu mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan perdana menteri Israel sebanyak enam kali sejak perang di Gaza dimulai, seraya menambahkan bahwa ia "tahu betul bahwa Hamas tidak dapat diberantas."

Meskipun demikian, Netanyahu bersikeras bahwa rezim Israel akan terus memerangi Hamas hingga musnah sepenuhnya.

Ia mengatakan bahwa Netanyahu telah memanfaatkan pernyataan-pernyataan yang keterlaluan tersebut untuk memacu para pemukim dan pejabat Israel sayap kanan untuk mendukung pemerintahannya.

Brik menekankan bahwa para ekstremis ini memberinya "legitimasi" untuk melanjutkan perang sampai akhir, yang memungkinkannya untuk tetap menjabat sebagai Perdana Menteri.

Mantan pejabat itu menegaskan bahwa kebijakan-kebijakan ini tidak memajukan kepentingan para pemukim maupun keamanan Israel, seraya menambahkan bahwa faktor-faktor ini tidak mendikte pembuatan kebijakan Netanyahu.

Ia mengatakan bahwa tujuan dari kebijakan-kebijakan ini adalah untuk memungkinkan Netanyahu tetap berkuasa, bahkan jika kebijakan-kebijakan itu mengarah pada "kehancuran ketiga."

SUMBER: AL MAYADEEN

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini