Abain adalah hari terakhir dari 40 hari berkabung bagi para martir dalam Pertempuran Karbala.
Tanggal 20 Safar di dunia Arab jatuh pada tanggal 24 Agustus 2024.
Sedangkan di Pakistan, India, Bangladesh, dan beberapa belahan dunia lainnya jatuh pada tanggal 25 Agustus 2024.
Ibadah haji Arab yang menandai 40 hari setelah peringatan syahidnya Imam Hussein (AS), menarik jutaan warga Iran ke negara tetangga Irak setiap tahun.
Acara ini memerlukan mobilisasi besar-besaran pasukan militer dan intelijen Iran untuk menjaga para peziarah di wilayah yang rentan terhadap serangan teroris.
Jutaan peziarah Pakistan dan Afghanistan juga memasuki Irak melalui Iran, menempuh jarak lebih dari 2.400 kilometer untuk mencapai kota Karbala tempat makam suci Imam Hussein berada.
Setelah tiga serangan teroris di Iran selama dua tahun terakhir, para analis memperingatkan bahwa ziarah Arbain menjadi target utama bagi para teroris.
Konsentrasi tinggi para peziarah yang bepergian antara Iran dan Irak, dikombinasikan dengan signifikansi keagamaan Arabin bagi Muslim Syiah, menjadikannya peristiwa yang rentan.
"Selain mengalihkan perhatian dari kemampuan militer Iran, para pengambil keputusan menghadapi lebih banyak keterbatasan. Melaksanakan operasi militer dapat mengganggu operasi penerbangan secara signifikan. Jutaan warga Iran telah bepergian ke Irak dan banyak dari mereka bergantung pada perjalanan udara. Melaksanakan tindakan militer saat ini dapat membuat orang-orang ini terdampar di negara asing."
2. Iran Memainkan Strategi Catur
Menurut Tehran News, pengamat internasional mengakui Iran sebagai pemain yang strategis dan cermat dalam bidang politik dan diplomasi.
Orang Iran memandang dunia sebagai permainan catur yang rumit.
Dalam memainkannya, mereka tidak hanya menggerakkan bidak, mereka mengatur simfoni strategi dan membuat keputusan yang tepat pada waktu yang tepat.
Baca juga: Mobilnya Diserang Israel, Jenderal Palestina Khalil Al-Maqdah Tewas di Lebanon
Pendekatan Iran yang disengaja dan terukur, meski menawarkan manfaat strategis, juga mengandung risiko yang melekat.
Waktu yang diambil Teheran untuk menanggapi Israel secara tidak sengaja telah memberi sekutu Baratnya kesempatan untuk mengumpulkan koalisi militer untuk membela Israel.