TRIBUNNEWS.COM - Kapten kapal pesiar mewah Bayesian tengah diselidiki atas tuduhan pembunuhan dan kecelakaan kapal yang yang menewaskan tujuh orang pada Senin (19/8/2024) lalu.
Dilansir The Independent yang mengutip media Italia, pihak berwenang menginterogasi James Cutfield, warga negara Selandia Baru berusia 51 tahun, selama dua jam pada Minggu (25/8/2024).
Cutfield ditanyai tentang beberapa isu utama, Euronews melaporkan.
Isu pertama apakah pintu tender, pintu yang memisahkan ruang tender dari ruang mesin, telah dibuka; lalu posisi centerboard; dan yang terakhir tentang kapan waktu pasti insiden tersebut.
Dilaporkan terdapat jeda waktu 32 menit antara tenggelamnya kapal dan peluncuran suar sinyal yang memperingatkan orang lain tentang bahaya.
Pihak berwenang juga telah meminta klarifikasi pada poin-poin lain, termasuk bagaimana komunikasi antara kapten dan awak kapal yang bertanggung jawab atas peringatan cuaca, kondisi kapal, dan pengoperasian mekanisme yang digunakan untuk menutup pintu kapal.
Autopsi akan dimulai pada Selasa
Menurut Euronews, autopsi terhadap tujuh korban kapal tenggelam akan dimulai pada Selasa (27/8/2024).
Sementara itu, pemeriksaan diperkirakan akan terus berlanjut hingga Kamis.
Saat ini, dua jenazah disimpan di lembaga kedokteran forensik rumah sakit universitas setempat, sedangkan lima jenazah lainnya berada di pemakaman Rotoli setempat.
Total ada 22 orang di dalam kapal, termasuk awak kapal dan penumpang.
Sebanyak 15 orang berhasil menyelamatkan diri ke sekoci penyelamat saat kapal tenggelam.
Baca juga: Jasad Hannah Lynch Ditemukan Sendirian di Kabin Kapal Bayesian, 50 Meter di Bawah Permukaan Laut
Sementara, tujuh orang lainnya tewas, yaitu:
1. Mike Lynch, taipan teknologi Inggris yang baru saja dibebaskan dari tuduhan penipuan di Amerika Serikat;
2. Hannah Lynch, putri Mike Lynch yang berusia 18 tahun;