"Kurangnya kecerdasan Ben-Gvir bisa menyebabkan pertumpahan darah," tekannya.
Sementara itu, dalam menanggapi pernyataan Ben-Gvir, Kantor Netanyahu menegaskan, "Tidak ada perubahan pada status quo Temple Mount."
Hamas Juga Kecam Pernyataan Ben-Gvir
Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, juga mengkritik pernyataan Ben-Gvir.
Mereka menyebut pernyataan Ben-Gvor sebagai "deklarasi berbahaya".
Hamas juga menambahkan, "Negara-negara Arab dan Islam harus memikul tanggung jawab mereka dalam melindungi Al-Aqsa dan tempat-tempat suci lainnya."
"Kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza, pelanggaran yang meluas di Tepi Barat, dan kebebasan yang diberikan kepada para menteri ekstremisnya untuk melaksanakan rencana jahat mereka di Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa, adalah kebijakan yang semakin memperkeruh suasana dan hanya akan menghadapi lebih banyak perlawanan dari rakyat kami untuk melindungi kesucian kami," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Senin, dikutip dari Palestine Chronicle.
Baca juga: 5 Rabi Yahudi Israel Kecam Aksi Ben-Gvir ke Kompleks Masjid Al-Aqsa: Dia Tak Mewakili Pandangan Kami
Hamas menyerukan kepada "negara-negara Arab dan Islam - pemerintah, masyarakat, dan organisasi, yang dipimpin oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) - agar berdiri teguh dalam tanggung jawab mereka, untuk mengambil sikap tegas terhadap rencana Israel dan serangan terang-terangannya terhadap kiblat pertama dan ketiga dari Dua Masjid Suci."
Hamas juga berharap negara-negara muslim bekerja dengan segala cara "untuk menghentikan agresi brutal Israel terhadap rakyat Palestina dan untuk melindungi tempat suci Islam dan Kristen kami, yang terutama adalah Masjid Al-Aqsa yang diberkahi."
Diketahui, pada Senin pagi dalam wawancaranya bersama Radio Angkatan Darat Israel, Ben-Gvir mengatakan akan membangun sinagoga di Al-Aqsa.
Ia mengklaim orang Yahudi memiliki hak untuk berdoa di Masjid Al-Aqsa.
"Kebijakan tersebut memperbolehkan salat di Temple Mount (Masjid Al-Aqsa). Ada hukum yang sama bagi orang Yahudi dan Muslim."
"Saya akan membangun sinagoga di sana," ujarnya kepada Radio Angkatan Darat Israel.
Sebagai informasi, Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai tempat suci ketiga dalam Islam.
Umat Yahudi menyebut area itu sebagai Temple Mount, yang diyakini sebagai lokasi dua kuil Yahudi kuno.