News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Provokasi di Al-Aqsa Berlanjut, Ben Gvir Amankan Pendanaan Tur Edukasi Yahudi di Bukit Bait Suci

Penulis: Bobby W
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir di Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, setelah kunjungannya ke kompleks Masjid Al Aqsa pada 13 Agustus 2024. Itamar Ben Gvir dikabarkan telah mengamankan pendanaan program tur pendidikan Yahudi di kompleks Al-Aqsa. Adapun tur pendidikan diwacanakan untuk digelar di sekitaran kompleks Bukit Bait Suci.

TRIBUNNEWS.COM - Langkah Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir untuk mengobrak-abrik tatanan peraturan di kawasan Al-Aqsa terus berlanjut.

Hal ini terjadi setelah dirinya berhasil mengamankan pendanaan satu lagi program kontroversial di lokasi yang memiliki status quo yang sensitif tersebut.

Program yang dimaksud tersebut adalah tur pendidikan Yahudi di kompleks Al-Aqsa.

Adapun tur pendidikan diwacanakan untuk digelar di sekitaran kompleks Bukit Bait Suci.

Dikutip Tribunnews dari Badan Penyiaran Publik Israel, Kan, program Ben Gvir tersebut sudah disahkan oleh Kementerian Warisan yang dipimpin oleh Amichai Eliyahu, pada Senin (26/8/2024).

Eliyahu dikabarkan telah mengamankan dana sebesar Rp 8,4 Milyar untuk mendanai tur pendidikan Yahudi yang diprakarsa Ben Gvir tersebut.

Menurut Kan, proses pengesahan program kontroversial tersebut berlangsung cepat mengingat Eliyahu dan Ben Gvir sama-sama berstatus sebagai kader Partai Sayap Kanan Israel, Otzma Yehudit.

Pengesahan program tersebut pun menambah deretan kontroversi yang dilakukan oleh Itamar Ben Gvir terkait kompleks Al-Aqsa.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Ben Gvir menyampaikan pernyataan kontroversial saat menjalani wawancara di Radio Angkatan Bersenjata pada Senin (26/8/2024).

Ben Gvir menuai kecaman lantaran dirinya mewacanakan pembangungan Sinagoga di kompleks Masjid Al-Aqsa dan mengajak kaum Yahudi untuk beribadah di tempat yang status quo-nya sangat sensitif tersebut.

Ben Gvir mengklaim hukum Israel tidak membedakan antara hak-hak religius bagi orang Yahudi dan Muslim termasuk di kompleks Al-Aqsa.

Baca juga: Partai Oposisi Israel Kecam Netanyahu dan Ben Gvir Terkait Wacana Sinagoga di Al-Aqsa

"Kebijakan yang dimiliki Israel di Bukit Bait Suci memungkinkan kaum Yahudi untuk berdoa (di Al-Aqsa) " kata Ben Gvir.

"Perdana Menteri tahu bahwa ketika saya bergabung dengan pemerintah saya mengatakan dengan cara paling sederhana bahwa tidak akan ada diskriminasi di Bukit Bait Suci, sama seperti orang Muslim dapat berdoa di Tembok Barat," imbuhnya.

Meskipun hukum Israel secara teknis memungkinkan orang Yahudi untuk berdoa di mana saja di negara tersebut, pengadilan Israel telah lama menegakkan kebijaksanaan untuk memberlakukan larangan doa Yahudi sebagai bagian dari perjanjian status quo sensitif Al-Aqsa.

Dikecam Tokoh Oposisi di Israel

Pernyataan kontroversial yang disampaikan Itamar Ben Gvir terkait kompleks Al-Aqsa tersebut pun menuai kecaman dari banyak pihak.

Pernyataan Ben Gvir tersebut juga menyulut kritik keras kepada Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, yang dinilai membiarkan Ben Gvir terus mendorong gerakan sayap kanan ekstrem di Israel.

"Seluruh orang bisa melihat kelemahan sikap Netanyahu terhadap Ben Gvir," sindir Pemimpin Oposisi, Yair Lapid, di X.

"Dia (Netanyahu) tidak dapat mengendalikan pemerintahnya sendiri bahkan ketika ada upaya jelas (dari Ben Gvir) untuk merusak keamanan nasional kita."

Benny Gantz, ketua partai oposisi Nasional Persatuan, juga menyoroti sikap Netanyahu yang membiarkan Ben Gvir untuk terus menyampaikan pernyataan kontroversial terkait Al-Aqsa.

"Dia (Netanyahu) terus membiarkan seorang provokator tidak bertanggung jawab yang terus menyeret kita ke dalam jurang hanya untuk imbalan ketenangan politik," sindir Benny Gantz.

"Saya berharap ada pihak-pihak lain yang bertanggung jawab di pemerintah dan koalisi seharusnya bisa melakukan sesuatu terhadap situasi ini, sejarah akan mencatata anda semua sebagai bagian dari usaha berbahaya ini," ujar Gantz yang juga merupakan mantan menteri kabinet perang.

Kritik juga disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Israel, Moshe Arbel.

Arbel meminta Netanyahu untuk segera mencopot Ben Gvir dari posisinya karena ia tak henti-hentinya membuat pernyataan kontroversial terkait Al-Aqsa yang menyulut kemarahan dunia Internasional.

"Kekurangan pemikirannya (Ben Gvir) ini nanti bisa saja dibalas dengan darah oleh pihak lain," ungkapnya.

Moshe Arbel juga menilai ucapan Ben Gvir ini bisa merugikan posisi Israel yang saat ini tengah mengalami tensi panas menghadapi Iran.

"Komentar yang tidak bertanggung jawab dari Ben Gvir ini membuat aliansi strategis Israel dengan negara-negara Muslim untuk melawan poros Iran menjadi kian rapuh," kecam Arbel kepada Ben Gvir.

Kritikan tajam dari oposisi ini sendiri terlecut karena sikap Benjamin Netanyahu yang seolah-olah ogah menanggapi pernyataan kontroversial dari Ben Gvir tersebut.

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini