TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap pada Sabtu (24/8/2024) saat mendarat di Prancis dengan jet pribadinya,.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tidak ada motif politik dalam penangkapan pengusaha asal Rusia tersebut.
"Penangkapan presiden Telegram di wilayah Prancis terjadi sebagai bagian dari penyelidikan hukum yang sedang berlangsung," tulis Macron di X.
"Ini sama sekali bukan keputusan politik. Keputusan ada di tangan hakim."
Penangkapan Durov memicu kritik dari pemilik X, Elon Musk, yang mengatakan bahwa kebebasan berbicara di Eropa sedang diserang.
Durov adalah salah satu orang terkaya asal Rusia berusia 39 tahun, memiliki kewarganegaraan ganda Prancis dan Uni Emirat Arab.
Dia disebut-sebut sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia" karena memiliki Telegram media sosial terkenalan di Rusia dan daratan Eropa.
Misteri Wanita Cantik Disebut Agen Mossad
Saat penangkapan terjadi, Durov si pengusaha Rusia itu ditemani oleh seorang wanita misterius.
Wanita tersebut telah diidentifikasi sebagai Juli Vavilova.
Dia adalah seorang "investor dan pelatih kripto" berusia 24 tahun yang diyakini berada di balik penangkapan Pavel Durov.
Juli Vavilova adalah seorang pelatih kripto dan streamer yang tinggal di Dubai.
Aktif di platform media sosial, termasuk Instagram, ia menggambarkan dirinya sebagai seorang gamer yang tertarik pada "Permainan, kripto, bahasa, dan pola pikir".
Wanita berusia 24 tahun itu diyakini sebagai pacar Durov dan menurut laporan, dia mungkin berada di balik penangkapan CEO Telegram itu.
Spekulasi di media sosial telah banyak beredar sejak penangkapan Durov.