News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Salahkan Iran atas Pecahnya Perlawanan Palestina di Tepi Barat

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. --- Israel menyalahkan Iran atas pecahnya konfrontasi tentara Israel dengan faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat.

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel menganggap Iran bertanggung jawab atas meningkatnya konfrontasi dengan faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat baru-baru ini.

Sumber militer Israel menuduh Iran mendanai faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat untuk mendukung serangan terhadap tentara Israel.

“Baru-baru ini, Tepi Barat telah menyaksikan peningkatan nyata dalam aktivitas dan operasi, yang menunjukkan tanda-tanda jelas adanya campur tangan Iran," kata sumber militer Israel dalam pernyataan pers, Rabu (28/8/2024).

"Laporan keamanan Israel menunjukkan bahwa serangan-serangan ini didanai dan diarahkan oleh Iran, yang menyoroti hal tersebut semakin besarnya ancaman yang ditimbulkan oleh Iran,” lanjutnya.

Sumber tersebut juga menyoroti tewasnya tujuh warga Palestina dalam konfrontasi dengan tentara Israel di Tepi Barat, yang menurutnya menunjukkan ancaman yang serius di wilayah tersebut.

Ia menegaskan serangan Israel di Tepi Barat baru-baru ini bertujuan untuk menghilangkan apa yang mereka sebut sarang militan.

Serangan Israel dapat berlanjut selama diperlukan dan mungkin terjadi dalam jangka waktu yang lama, menurut sumber tersebut.

“Operasi ini tidak dianggap sebagai operasi baru, melainkan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memerangi operasi di Tepi Barat. Tujuan utama dari kampanye ini adalah untuk menghilangkan ancaman dan menjamin kebebasan bergerak di wilayah tersebut bagi penduduk," katanya.

"Harus ditekankan bahwa operasi ini tidak terkait dengan arena lain, melainkan hanya berfokus pada pemberantasan militan di Tepi Barat," ujarnya, menyinggung isu tentang serangan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon selatan.

Israel Tuduh Iran Danai Faksi Perlawanan Palestina

Sumber militer Israel yakin Iran mendanai operasi yang dilakukan faksi-faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat.

Baca juga: Tepi Barat Jadi Gaza Part 2, IDF Ultimatum Warga Tulkarm untuk Pergi dalam 4 Jam, Mau Serbu RS Jenin

"Investasi Iran ini diwujudkan dalam mendukung dan mempersenjatai sel-sel tersebut dengan senjata dan bahan peledak berbahaya, termasuk alat peledak yang terbuat dari tabung gas," katanya.

Ia mengatakan tentara Israel telah menyita sejumlah besar senjata dan alat peledak dalam beberapa minggu terakhir yang mereka temukan di Tepi Barat.

Sumber tersebut juga menuduh Iran membantu faksi-faksi perlawanan Palestina di Tepi Barat dengan sarana digital canggih dan secara finansial.

“Iran tidak puas dengan mendukung operasi di Tepi Barat melalui senjata dan pendanaan saja, namun mereka juga berkontribusi dalam mengarahkan serangan ini melalui sarana digital canggih, dan memberikan dukungan keuangan langsung kepada sel-sel ini. Meskipun tidak ada angka pastinya, perkiraan menunjukkan bahwa pendanaan operasi Iran di wilayah tersebut berjumlah jutaan dolar,” klaimnya.

Saat ini, Iran tidak menanggapi klaim Israel terkait tuduhan tersebut.

Setidaknya 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka setelah Israel menyerbu beberapa kota di Tepi Barat pada Rabu.

Selain menuduh Iran, Israel mengakui konfrontasi di Tepi Barat terjadi akibat serangan pemukim Israel terhadap properti warga Palestina.

Setidaknya 100 pemukim Israel bertopeng mampu membakar beberapa rumah dan mobil warga Palestina serta melakukan kekerasan lainnya, seperti diberitakan Al Jazeera.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 40.534 jiwa dan 93.778 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (29/8/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Jazeera.

Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.

Israel memperkirakan kurang lebih ada 109 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini