Pasukan Israel Usir Warga Palestina dari Jenin saat Serangan Berdarah di Tepi Barat Masuki Hari Keenam
TRIBUNNEWS.COM- Pasukan Israel mengusir warga Palestina di Jenin saat serangan berdarah di Tepi Barat memasuki hari keenam.
Para pejuang perlawanan di Jenin terus menghadapi pasukan Israel di kota tersebut dengan tembakan dan alat peledak.
Serangan besar-besaran Israel terhadap Tepi Barat yang diduduki memasuki hari keenam pada tanggal 2 September, dengan lebih dari selusin penangkapan dilakukan oleh pasukan Israel.
"Pasukan pendudukan Israel menahan sedikitnya 20 warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki, termasuk seorang gadis dan mantan tahanan," kata Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita WAFA.
Pasukan Israel melanjutkan serangan mereka ke kota Jenin dan kamp pengungsiannya. Bentrokan terus berlanjut antara tentara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Jenin.
"Para pejuang kami terus menyerang pasukan musuh di garis depan pertempuran di kamp Jenin, dan para pahlawan kami di berbagai garis depan pertempuran terus menghujani pasukan pendudukan dengan tembakan peluru dan alat peledak yang bertubi-tubi, sehingga mengenai sasaran secara langsung," kata Brigade Jenin dari Brigade Quds gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) dalam sebuah pernyataan pada tanggal 2 September.
Pasukan juga menyerbu desa Deir Abu Daif dan Yamoun dekat Jenin, menahan beberapa orang, termasuk saudara dari tahanan terkenal Zakaria al-Zubaidi.
Pasukan Israel juga “terus mengevakuasi secara paksa keluarga-keluarga dari rumah mereka” di kamp pengungsi Jenin , WAFA melaporkan.
Ayman Abed , seorang warga Palestina di desa Kafr Dan dekat Jenin yang diculik dari rumahnya oleh pasukan Israel pada tanggal 2 September lalu, telah dinyatakan meninggal. Ia dipukuli dan disiksa hingga tewas oleh pasukan Israel di pos pemeriksaan Salem.
Tentara Israel mundur dari bagian timur Jenin pada tanggal 1 September, meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran.
Pasukan Israel mundur dari kota Tulkarem dan Tubas di Tepi Barat minggu lalu setelah melakukan serangan brutal dan membunuh seorang komandan perlawanan terkemuka bersama beberapa rekannya.
Tentara Israel telah menewaskan 29 orang di Tepi Barat sejak melancarkan operasinya akhir bulan lalu. Jumlah korban termasuk 18 orang tewas di Jenin, empat orang tewas di Tulkarem, empat orang tewas di Tubas, dan tiga orang tewas di Hebron.
Sayap bersenjata Hamas mengaku bertanggung jawab pada 2 September atas dua ledakan yang terjadi minggu lalu di dua permukiman Israel di wilayah Hebron.
Brigade Qassam mengumumkan “tanggung jawab penuh atas operasi permukiman Gush Etzion dan Karmi Tzur di dekat kota Hebron di wilayah selatan Tepi Barat yang diduduki, yang dilaksanakan oleh Mujahidin kami tepat pukul 23:00 pada malam hari Jumat.”
Kedua pejuang yang melaksanakan operasi tersebut, Mohammed Ihsan Marqa dan Zuhdi Nidal Abu Afifa, dibunuh oleh pasukan Israel di lokasi dua operasi yang dilakukan secara bersamaan setelah berhasil meledakkan bahan peledak pada hari Jumat.
Tiga polisi Israel tewas di Hebron pada 1 September. Pasukan Israel memburu pelaku yang merupakan anggota Garda Presiden Palestina, lalu menembak dan membunuhnya pada hari Minggu.
Hebron telah menyaksikan peningkatan aktivitas perlawanan sejak dimulainya serangan besar-besaran Israel di Tepi Barat.
SUMBER: THE CRADLE