TRIBUNNEWS.COM – Media terkenal asal Amerika Serikat (AS), The New York Times, mengungkap buku panduan perang bawah tanah milik Hamas.
Buku itu ditemukan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di salah satu terowongan di Jalur Gaza.
Dalam buku itu terdapat instruksi mengenai cara beroperasi di dalam terowongan, cara menyembunyikan pintu masuk terowongan, dan cara menemukannya.
NYT menyebut setahun sebelum serangan Hamas ke Israel dilancarkan, Yahya Sinwar yang menjadi pemimpin Hamas di Gaza sudah menyetujui dana $225.000 untuk memasang pintu tahan ledakan.
Pintu itu digunakan untuk melindungi jaringan terowongan Hamas dari serangan udara dan serangan darat.
Buku panduan itu menyebutkan para panglima Hamas sudah meninjau terowongan di bawah Gaza dan mengindentifikasi tempat-tempat penting di bawah tanah dan di atas yang perlu diperkuat.
Menurut NYT, buku tersebut membantu memahami penyebab Israel kesusahan mencapai tujuannya di Gaza.
Pejabat Israel sudah bertahun-tahun mencari dan menghancurkan terowongan yang bisa digunakan Hamas untuk menyusup ke Israel.
Namun, penyelidikan mengenai jaringan terowongan bahwa tanah di Gaza bukanlah prioritas Israel. Itu karena Israel meyakini hanya ada kemungkinan kecil Hamas menginvasi Israel.
Para pakar mengatakan tanpa terowongan itu, Hamas barangkali tak bisa menghadapi militer Israel yang jauh lebih unggul.
Buku panduan Hamas menyertakan cara mencari lokasi terowongan dengan kompas atau GPS kemudian masuk dan bergerak dalam terowongan dengan efisien.
Baca juga: Media Israel: Hamas Pulihkan Kekuatan, Merekrut 3.000 Petempur Baru
“Ketika bergerak di terowongan yang gelap, para pejuang (Hamas) memerlukan kacamata night-vision yang dilengkapi dengan infrared,” demikian panduan dalam buku itu.
Disebutkan bahwa senjata harus diatur otomatis dan ditembakkan dari pundak.
“Cara penembakan seperti ini efektif karena terowongannya sempit, jadi tembakan di arah ke zona pembunuhan di bagian atas tubuh manusia.”
Israel sudah mengetahui bahwa Hamas punya jaringan terowongan yang luas. Namun, jaringan terowongan itu teranyata lebih rumit dan besar daripada yang diperkirakan Israel.
Awalnya Israel menduga jaringan itu merentang sekitar 250 mil. Kini Israel meyakini panjangnya mencapai dua kali lipat.
Sinwar yang diburu Israel diduga mengatur perang dari sebuah terowongan.
NYT menyebut baik Hamas maupun Israel telah menyesuaikan taktik masing-masing dalam perang di Gaza.
Hamas sudah bersiap menghadapi pertempuran bawah tanah yang belum pernah terjadi.
Sementara itu, Israel pada awal perang enggan mengirim tentaranya ke terowongan Gaza.
Hamas biasanya menyergap tentara Israel di dekat pintu masuk terowongan sembari menghindari pertempuran langsung.
Menurut pejabat militer Israel, Hamas menggunakan terowongan untuk melancarkan serangan “hit and run”.
Baca juga: IDF Klaim Bunuh Pimpinan Hamas dan 8 Anggotanya saat Lakukan Serangan Udara di RS Al-Ahli
Para pejuang Hamas bersembunyi dari tentara Israel kemudian meledakkan bom dari jarak jauh.
Adapun buku panduan itu ditemukan militer Israel di Distrik Zeitoun, Kota Gaza, pada bulan November 2023.
Adapula surat dari Sinwar kepada para panglima Hamas juga ditemukan pada bulan yang sama.
Juru bicara militer Israel menyebut taktik Hamas bersembunyi di dalam terowongan dan mengatur perang dari sana telah memperpanjang perang di Gaza.
“Strategi tempur Hamas didasarkan pada taktik bawah tanah,” kata Tamir Hayman, mantan kepala intelijen militer Israel.
“Ini salah satu penyebab utama mereka sejauh ini berhasil bertahan melawan IDF.”
Sementara itu, seorang pejabat senior Hamas menolak berkomentar ketika diminta buka suara tentang taktik perang bawah tanah itu.
Sejak perang di Gaza meletus, ada banyak hal yang sudah terungkap mengenai jaringan terowongan Gaza yang disebut sebagai “Gaza Metro”.
(Tribunnews/Febri)