TRIBUNNEWS.COM, MONGOLIA - Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba di Mongolia dalam kunjungan resmi.
Pesawat pemimpin Rusia itu mendarat di bandara Ulaanbaatar, Senin (2/9/2024) malam.
Tampak karpet merah menyambut Vladimir Putin.
Dikutip dari TASS, kunjungan presiden Rusia akan berlangsung selama dua hari.
Pertemuan bilateral, termasuk dengan pemimpin Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh, serta penandatanganan sejumlah dokumen dan peletakan bunga di monumen Marsekal Uni Soviet Georgy Zhukov dijadwalkan pada hari berikutnya, 3 September.
Di bandara Ulaanbaatar, Putin disambut oleh pasukan kehormatan dengan pakaian adat.
Perwakilan dari pimpinan Mongolia bertemu dengan pemimpin Rusia.
Secara tradisional, presiden Rusia menggunakan mobil Aurus dengan bendera Rusia saat bepergian ke luar negeri dan kali ini ia meninggalkan bandara dengan mobil ini.
Iring-iringan mobil tersebut diiringi oleh pengawal kehormatan pengendara sepeda motor, sebagaimana diwajibkan oleh protokol.
Serukan Ditangkap ICC
Ini adalah kunjungan pertama Putin ke negara anggota Mahkamah Pidana Internasional ICC sejak penerbitan surat perintah penangkapan untuknya hampir 18 bulan lalu atas tuduhan kejahatan perang di Ukraina.
Mongolia, yang terletak antara Rusia dan China, adalah negara dengan populasi jarang dan sangat bergantung pada Rusia untuk bahan bakar dan listrik serta pada China untuk investasi di industri pertambangannya.
Sebagai anggota ICC, Mongolia menurut media Barat seharusnya menangkap individu yang terkena surat perintah penangkapan.
Namun ICC tidak memiliki mekanisme penegakan hukum yang kuat.
Ukraina mendesak Mongolia untuk menangkap Putin dan menyerahkannya ke pengadilan di Den Haag.
ICC menuduh Putin bertanggung jawab atas penculikan anak-anak dari Ukraina, yang telah berlangsung selama 2 setengah tahun.
Selama kunjungannya, Putin dijadwalkan bertemu dengan Presiden Mongolia, Ukhnaa Khurelsukh, pada Selasa dan menghadiri upacara untuk memperingati kemenangan pasukan Soviet dan Mongolia atas tentara Jepang pada tahun 1939 di Manchuria, China Timur Laut.
Pertempuran ini menyebabkan ribuan tentara tewas dalam sengketa perbatasan antara Manchuria dan Mongolia.
Meskipun Putin menghadapi isolasi internasional akibat invasi Rusia ke Ukraina, ia baru-baru ini mengunjungi Korea Utara dan Vietnam.
Serta telah melakukan kunjungan ke China dua kali dalam setahun terakhir.
Tahun lalu, Putin bergabung dengan pertemuan BRICS di Johannesburg melalui video setelah pemerintah Afrika Selatan, yang juga merupakan anggota ICC, melobi agar Putin tidak hadir.